RIO DE JENEIRO, MNC – Perebutan Piala Copa Amerika Conmebol (Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan) tahun 2021 segera berakhir. Duel akbar Argentina vs Brazil bakal tersaji di Stadion Maracana, Rio de Jeneiro, Minggu, (11/6/2021), pukul 07.00 pagi WIB. Menuju ke laga pamungkas tersebut, MERPOSnews.com melakulan wawancara dengan DR Abdullah Sinring, M Pd, pengamat sepak bola, yang juga akademisi, Jum’ at, (9/7/2021). Berikut penuturannya.
Dikatakan, Brazil punya gaya permainan relatif konstan, skil individu merata, tidak ada pemain super star, atau mega bintang seperti Messi. Hanya ada Neymar, bintang yang menjadi andalan utama Brazil. Kemungkinan, di awal-awal pertandingan Brazil lebih memilih bertahan. Sektor tengah dan belakang diperkuat dan sesekali menyerang.
Sementara Argentina, urainya lagi, stamina berfluktuasi, sektor tengah dan depan diperkuat sehingga lebih banyak menyerang. Skil pemain memadai dan punya Lionel Messi sebagi bintang super. “Analisis saya, Brazil akan menang bila mampu menjinakkan Messi, Aguero, Lautaro Martines dan tandem strikernya.
Dengan ketentuan, harus sabar dan tidak terpancing dengan pergerakan Messi yang atraktif dan skil operan yang terukur. Kemudian Neymar sering diberikan umpan matang dan asis, ” ulas dosen psikologi itu.
Sebaliknya, lanjutnya, Argentina akan menang bila tempo permainan tinggi dan terjadi kecepatan, tidak tergantung pada Messi saja. Kemudian mampu mengunci Neymar dan tandemya.
Bila dicermati kondisi tim, sejak awal kompetesi punya sangat membalas kekalahan sebelumnya (maksudnya Argenrtina pernah kalah 0 – 3 dari Brazil pada ajang yang sama beberapa waktu lalu), maka peluang juara condong ke Argentina dengan skor tipis. Dengan catatan tidak ada kartu merah.
Tensi di luar lapangan, urainya, juga berpengaruh. Sebetulnya, pasar taruhan mayoritas atau banyak yang mengunggulkan Brazil dengan berbagai alasan dan itu prediksi kuat yang bisa terjadi. Supporter Brazil sebagai tuan rumah tentu lebih banyak dan bisa menjadi sulplemen stamina bagi pemain. Namun bisa juga menjadi bumeramg bila kemasukan gol lebih dulu.
Supporter Argentina pasti kalah jumlah sehingga kurang beban mental dari luar lapangan. Dengan kondisi itu pemain bisa lebih tenang dan fokus bermain. “Kalau menggunakan teknik contra analisis, bila di final tim tidak diunggulkan bisa memenangkan pertandingan itu karena mereka bermain lepas, ” hematnya
Menurutnya, para petaruh juga dapat menganggu atmosfir kompetisi bila ada kontak finansial dengan tim, atau oknum pemain dan pengadilan pertandingan (maksudnya wasit).
Pengamat yang sering menjadi penguji psikotes calon pejabat ini menegaskan, satu hal teknis yang sering terjadi dan sangat mempengaruhi psikologi pemain yakni ketika terjadi insiden di kotak finalti yang berbuah tendangan bebas atau finalti. Hal ini di luar analisis pengamat. Lantas siapa yang bakal memenangkan pertandingan, ini yang menarik kita tunggu. (ABDUL/MNC).