SOPPENG, MNC — Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Ketua PPK Kecamatan Marioriwawo, Ahyana mengatakan Bimtek dilaksanakan di tingkat kecamatan, atau kelurahan sejak 24 November sampai 2 Desember 2020, di Aula Kantor Kecamatan Marioriwawo.
“Bimtek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sedetail mungkin tentang tugas KPPS dalam melaksanakan pemungutan, dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS),” kata Ahyana kepada Awak Media, Minggu (29/11/2020
Sejumlah materi disampaikan dalam Bimtek tersebut. Seperti pemungutan dan penghitungan suara, tanda pemberian suara sah dan tidak sah. Serta teknis pemungutan suara dan penghitungan suara.
Untuk meningkatkan pemahaman teknis, juga dilaksanakan simulasi seluruh tahapan pemungutan suara. Mulai pra-pemungutan suara dengan mengumumkan waktu dan tempat pemungutan, mendistribusikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada pemilih (formulir Model C6-KPU). Hingga pembuatan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Melalui Bimtek ini kami harap KPPS paham seluruh rangkaian pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS. Sehingga Pemilu di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Ahyana menjelaskan, sebanyak 679 orang dari Kelompok Panitia Perhitumgan Suara (KPPS) Kecamatan Marioriwawo, diberi Bimbingan Teknis oleh PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan).
Setiap Desa dan Kelurahan, KPPS dibimtek selama dua hari. Satu hari khusus untuk pemaparan materi, dan satu hari untuk simulasi bagaimana cara bekerja di TPS . Selain itu para personil KPPS ini juga penggunaan aplikasi Rekap menggunakan Android/HP.
Dengan waktu Bimtek 8 hari menurut Ahyana , mengingat protokol kesehatan, jaga jarak dan pakai masker serta cuci tangan untuk menghindari Covid-19.
Mengenai test rapid, semua personil KPPS sudah diperiksa dan hanya satu positif, kini menjalani isolasi di Labkesda. Sedang satu orang lagi saat di rapid dan reaktif tidak menjalani test swab, melarikan diri. Keduanya kini sudah diganti,” kata Ahyana.
(ANTHO MASLAN/MNC)