MAKASSAR, MNC – Proses Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) jalur zonasi untuk jenjang sekolah dasar di Kota Makassar telah berlangsung dari 21-28 Juni 2022.
Selama proses tersebut ada SD yang pendaftarnya cukup membludak, yakni SD Negeri Tanggul Patompo II di jalan Cenderawasih Kecamatan Mamajang.
Pada hari terakhir PPDB jumlah calon siswa yang mendaftar mencapai 142.
“Berdasarkan data di link pendaftaran, jumlah pendaftar jalur zonasi di SDN Tanggul Patompo II di hari terakhir sebanyak 142. Jumlah tersebut merupakan daftar pilihan 1-2-3 ,” ucap Tim validasi PPDB SDN Tanggul Patompo II, Hamka, S.Pd Selasa (28/6) siang.
Hamka mengatakan, Tahun Pelajaran (TP) 2022-2023 SDN Tanggul Patompo II hanya membuka 2 kelas peserta didik baru. Kouta yang diterima untuk jalur zonasi sejunlah 42. Sedangkan Kouta jalur non zonasi sebanyak 14.
Tingginya minat orang tua yang ingin mendaftarkan anak-anaknya di sekolah ini diduga karena adanya image baik SD Negeri Tanggul Patompo II. Image baik itu kemudian melekat di masyarakat membuat minat orang tua yang ingin mendaftarkan anak-anaknya di sekolah tersebut naik dari tahun ke tahun.
Faktor penyebabnya pun beragam, mulai dari guru dianggap bagus dalam mengajar, kepedulian guru kepada siswa, lulusan banyak terjaring di SMP terbaik hingga faktor predikat sekolah penggerak dan wilayah sekolah yang strategis.
Siti Hariati, orang tua yang mendaftarkan anaknya menjelaskan, disini gurunya rata-rata bagus dalam mengajar serta memiliki rasa kepedulian terhadap siswa.
Perempuan di panggil Ibu Ara ini menceritakan seperti yang dilakukan guru kelas satu, Ibu Ani. Ibu Ani tanpa pamrih dan rela mengunjungi rumah siswanya apabila ada yang berhalangan hadir atau sakit.
Syamsuddin,.S.Pd M.Pd Kepala UPT SPF SDN Tanggul Patompo II / (Sekolah Penggerak Kota Makassar)
Sementara itu, Kepala UPT SPF SDN Tanggul Patompo II , Syamsuddin, S.Pd M.Pd menyampaikan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Ia menyatakan, penilaian masyarakat bahwa guru mengajar dengan bagus sangat membantu sekolah. Terlebih pasca sekolah meraih predikat sekolah Adiwiyata beberapa tahun lalu, membuat citra sekolah semakin baik.
Disisi lain ia menyebut, faktor lingkungan yang strategis dan predikat sekolah penggerak saat ini juga menjadi penyebab banyak peminat di sekolahnya. Baginya, apa yang menjadi penilaian masyarakat menjadi tantangan tersendiri.
Dikatakannya, sebagai salah satu sekolah penggerak di Kecamatan Mamajang, mulai tahun ini Kurikulum Merdeka akan diterapkan bagi siswa kelas 1 dan 4. Sementara siswa kelas 2, 3 dan 5 masih menggunakan Kurikulum 2013.
“Saat ini kita sudah menyiapkan sarana prasarana, buku pembelajaran dan guru pengajar dalam rangka penerapan Kurikulum Merdeka,” ujarnya, Selasa (28/6/2022).
Karena itu, ia berharap peserta didik dapat beradaptasi dan orang tua turut mendukung anaknya.
(#RURI/MNC)