MAKASSAR, MNC – Program Sekolah Penggerak (PSP) kini menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Untuk mengakselerasi sekolah negeri, dan swasta bergerak satu sampai dua tahap lebih maju.
H. Nurdin, S.Pd, SH M.Pd menjadi orang pertama bertugas selaku Kepala UPT SPF SMP Negeri 27, mampu membuat SMPN 27 sebagai salah satu sekolah dikota Makassar. Yang berhasil ditetapkan sebagai Sekolah Penggerak oleh Kemendikbud Ristek.
Nurdin yang akrab dipanggil pak haji, pastinya di awal-awal mengikuti program sekolah penggerak, diduga kerap menemui sedikit kendala yang hampir melemahkan semangatnya. Namun setiap masalah yang dihadapi selalu ada jalan keluar, hingga SMPN 27 bisa lolos program sekolah penggerak.
Penulis percaya hal yang menggerakkan keyakinan beliau bahwa, selalu ada kemudahan dibalik kesulitan karena berpedoman pada firman Allah SWT. Diantaranya Q.S Al-Baqarah: 286 yang berbunyi : Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai ndengan kesanggupannya, dan Q.S Al-Insyirah : ayat 5-6 yang berbunyi : Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Kini di tahun pertama SMPN 27 menyandang predikat sekolah penggerak, Kepsek Nurdin terus memberi perhatian yang mengarah pada kegiatan yang mendukung program sekolah penggerak. Salah satu kegiatan telah dilakukan adalah launching buku literasi belum lama ini.
Dalam lima bulan terakhir ini, SMPN 27 juga telah menyelesaikan berbagai program kegiatan disekolah, seperti pelatihan komite pembelajar sekolah penggerak, IHT, PMO, lokakarya satu dan lokakarya dua. Termasuk menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka dengan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Karena progres kemajuan sekolah penggerak, sehingga SMPN 27 mendapat kunjungan lapangan dari fasilitator PSP, Dr. Ma’ruf, M.Pd pada Kamis, 3 November 2022. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melihat program dan kegiatan yang dilakukan sekolah penggerak. Disamping itu, dilakukan pengarahan, konsultasi dan tanya jawab bersama guru.
Dalam kunjungannya, Dr. Ma’ruf disambut dengan senam kreasi pelajar Pancasila, pembacaan puisi berbahasa daerah. Ditampilkan pula gelar karya sekolah penggerak, berupa pameran foto dokumentasi kegiatan PSP dari bulan Mei hingga November 2022. Dan melihat pameran yang memperlihatkan progres kemajuan sekolah.
Di sela obrolan santai dan penuh canda dengan guru-guru yang mendampinginya, Ma’ruf merasa takjub sambil berujar ‘luar biasa’.
Ma’ruf lalu mendatangi pojok baca yang dikemas secara apik dan terkesan santai. Kemudian mengunjungi kelas 7, untuk melihat secara langsung proses pembelajaran yang menggunakan kurikulum merdeka.
Usai berkeliling, dilanjutkan dengan konsultasi administrasi modul pembelajaran, dan modul projek termasuk memberi pengarahan dan melakukan tanya jawab bersama guru. Dalam pengarahannya, Ma’ruf menekankan pentingnya membentuk komunitas guru praktisi.
“Salah satu ciri sekolah penggerak adalah adanya komunitas praktisi yang dibentuk secara formal disekolah, jadi di SK-kan. Ini berisi orang-orang yang siap berbagi dengan guru lain,” bebernya.
(RURI/MNC)