PAREPARE, MERPOS – Ratusan warga dan tokoh masyarakat Kampung Mangimpuru, Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Parepare, menyatu mendukung penuh, menaruh harapan dan siap memenangkan Ir H Muhammad Zaini (MZ) di Pilkada Parepare 2024 mendatang.
Itu terungkap dalam Tudang Sipulung yang digelar MZ bersama warga dan tokoh masyarakat Mangimpuru, di jalan Lingkar Mangimpuru, Kamis 15 Agustus 2024.
Tudang Sipulung dihadiri Ustadz H Ubaidillah Saleh Al Bugisi, Ketua Partai Gerindra Kecamatan Bacukiki, Sudarmi, Ketua RW setempat Arsyad, Ketua RT Hanafi, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Bacukiki.
MZ menyampaikan niatnya maju berkontestasi sebagai Calon Wali Kota Parepare periode 2024-2029, ingin mengabdi mewakafkan diri mengurus orang banyak dengan jalan ibadah. Tidak ada tendensi lain apalagi mau memperkaya diri.
“Ada Pak Ustadz (H Ubaidillah Saleh Al Bugisi) sebagai saksi, saya datang mau mengurus ki’ semua bukan saya datang untuk diurus apalagi mau menguras, mengambil hak ta’,” terang MZ.
MZ menegaskan, untuk menjalankan niat tulusnya mengurus dan memberikan semua yang menjadi hak kepada masyarkat, dirinya tidak mau ada pendampingan sponsor yang membiayai dirinya di Pilkada Parepare, lantaran ia tidak mau ada yang mengganggu nantinya saat mengambil kebijkan yang bisa merugikan masyarakat.
“Iyero sponsor matu makkasolang, iyero pabbici’e makkasolang (Itu pihak sponsor nanti bisa merusak, dia nanti yang membisik untuk merusak). Alhamdulillah, saya mau ikuti kontestasi ini dengan kemandirian saya,” kata MZ.
MZ menjelaskan, jika ditakdirkan terpilih sebagai Wali Kota Parepare, pola yang akan dilaksanakan yaitu pemerataan dan keadilan. Program untuk kepentingan umum yang berdasarkan kebutuhan masyarakat banyak akan menjadi skala prioritas.
“Kalau ada yang haknya tidak dikasih, Insya Allah saya hadir untuk meluruskan semua itu. Idi’na millau aga ta butuhkan uwalekki’. Karena saya datang untuk membantu kita semua. Iya ko melokka’ sappa’ dui’ nulle de’pa ulisu kampokku. Masih banyak peluang saya cari uang di kampung orang. Tapi saya mau pulang mengabdi di kampungku untuk mendapatkan pahala di dalamnya. Apapun yang saya ucapkan ini dari hari saya, Insya Allah dunia akhirat saya pertanggungjawabkan,” papar MZ.
MZ menuturkan, tujuan melakukan pertemuan tatap muka bersama warga, untuk mendengarkan langsung masukan dan keluhan warga yang nanti dirangkum dalam visi misi sebagai pedoman menjalankan pemerintahan.
Rasna, mewakili masyarakat Mangimpuru menyampaikan bahwa warga di Mangimpuru yang merupakan desa terpencil di Parepare, berharap dirangkul dan didekatkan dengan pemerintah. Sebagai masyarakat kecil, kata dia, warga sering terbentur akses terkait solusi untuk menyelesaikan masalah.
“Di Mangimpuru ada Masjid yang dulu didirikan oleh seseorang dan kini dialihkan pengelolaannya ke masyarakat. Sekarang kondisi masjid kami miris, sudah dimasuki rumput beuwa’ (tanaman gatal), menaranya juga berlumut, namun minim perhatian pemerintah,” ungkap Rasna.
Rasna juga mengeluhkan akses jalan dan lowongan pekerjaan sesuai tupoksi dan standar pendidikan warga Mangimpuru khususnya kaum perempuan.
“Saya percaya harapan kami warga Mangimpuru ada di bapak. Kami juga melihat orang-orang yang ada di bapak punya komitmen,” ujarnya.
Merespons keluhan warga, MZ mengatakan bahwa sekalipun Mangimpuru daerah terpencil tapi itu masih bagian dari Kota Parepare. Olehnya itu, kata dia, nantinya dijalankan pola pemerataan dan berkeadilan sesuai dengan kebutuhan.
“Terpencil toni, de’tona na irita, padahal ini bagian dari Kota Parepare. Insya Allah semua usulan ta’ menjadikan PR buat saya, akan saya jadikan perencanaan-perencanaan prioritas nantinya,” kata MZ
Warga lainnya, La Milu alias bapak Aldi, mengeluhkan kondisi jalan lingkar Mangimpuru yang terhubung ke Ladoma tidak tersentuh sama sekali meski setiap tahun selalu diusulkan untuk perbaikan.
“Jalanan, lampu, dari dulu diusulkan tidak tembus ke Ladoma (sekira 3 kilometer). Padahal kami dekat kalau lewat jalan rusak itu,” katanya.
Amir, warga lainnya juga menyampaikan keluhan semua jalan di Bacukiki yang katanya rusak semua.
“Pokoknya Lemoe rata-rata. Masyarakat usulkan tapi tidak ada perhatian, bahkan jalan tani ke Lompoe batunya terbongkar semua, banyak yang jatuh membawa gabah. Saya mewakili Kelurahan Lemoe dan Watang Bacukiki, mudah-mudahan pak Haji Zaini bisa terpilih menjadi Wali Kota Parepare, aamiin, Allahu akbar,” ucap Amir.
MZ mengaku akan merangkum semua masukan dan keluhan yang disampaikan masyarakat untuk dimasukkan ke dalam program skala prioritas nantinya.
“Inilah yang saya harapkan semua keluhan disampaikan ke saya. Tetapi saya pribadi tidak sependapat kalau ada dikatakan daerah terpencil. Masing-masing ada pembagian, masing-masing ada haknya, bukan kota saja. Insya Allah akan saya kasihkan ki’ hak ta’ semua,” jelas MZ menjawab keluhan warga.
“Akan menjadi skala prioritas, apalagi itu kebutuhan beresiko yang bisa merugikan masyarakat, seperti jalan yang rusak bisa membuat masyarakat terjatuh. Saluran, jalan yang rusak parah akan kita utamakan nantinya,” pungkas MZ. (*)