PAREPARE, MERPOS – Bakal Calon Wali Kota Parepare, Ir Muhammad Zaini (MZ) semakin diperhitungkan dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Parepare 2024.
Sosialisasi yang dikemas dalam silaturrahim dan Tudang Sipulung semakin intens dilakukan MZ. Antusias warga sangat kental terlihat di setiap sosialisasi MZ yang semakin hari semakin dipadati warga.
Seperti halnya sosialisasi MZ yang digelar di Eks Pasar Seni, Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare, Jumat (16/8/2024) sore yang dihadiri sekira 2500-an warga. MZ didampingi Istri tercinta Hj Opu Nurrahmah Opu Bau, tokoh politik, tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama HA Rahman Saleh, Ketua Partai Gerindra Kecamatan Bacukiki, tokoh HIKMA, H Alwi Tikka, dan tokoh masyarakat lainnya.
Maju di Pilkada dengan niat mengabdi untuk ibadah. MZ juga menyerap langsung masukan, saran dan keluhan warga untuk dirangkum ke dalam visi misi. MZ pun menyiapkan program skala prioritas yang berbasis kebutuhan warga, pola pemerataan dan keadilan. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan semua yang menjadi haknya, begitupula pemerataan pembangunan yang berbasis kebutuhan sesuai usulan warga. Bukan pembangunan sesuai keinginan pemimpin.
Di hadapan ribuan warga Cappa Galung, MZ menyampaikan niatnya maju sebagai Calon Wali Kota Parepare untuk mengabdi mengurus masyarakat banyak dengan jalan ibadah buatnya.
MZ mengungkapkan, Parepare adalah kampung halamannya, tempat ia dibesarkan dan dibentuk karakternya. Ia juga menamatkan pendidikan SD, SMP, dan SMA di Parepare, lanjut kuliah dan menyelesaikan S1 di Makassar, kemudian merantau mengadu nasib ke Jayapura, Provinsi Papua.
Di Jayapura, MZ merintis usaha dari bawah hingga sukses menjadi pengusaha papan atas di bidang konstruksi. Setelah kurang lebih 28 tahun hidup di rantau orang, MZ memutuskan pulang ke Parepare untuk mengabdi mengurus masyarakat, membangun Parepare dengan jalan ikut berkontestasi di Pilkada Parepare 2024.
“Alhamdulillah, Allah SWT memberikan kemudahan di kampungnya orang (Jayapura), memberikan rezeki yang seukuran saya sudah lebih dari cukup. Saya meyakini rezeki yang Allah SWT berikan itu ada rezeki orang lain di dalamnya, iyanaro melo’ upake mappideceng okko kampokku’,” kata MZ.
MZ mengungkapkan, ia pulang ingin mengabdi menjadi pemimpin bukan menjadi penguasa. Ingin mengurus masyarkat Parepare, bukan mau datang untuk diurus apalagi datang menguras.
“Pemimpin itu mengayomi semua. Akan memberikan semua hak-hak kita (masyarakat). Mungkin selama ini ada yang tadinya haknya tidak didapatkan sesuai dengan harapannya, saya hadir meluruskan yang bengkok-bengkok,” tegasnya.
Dalam sesi dialog tanya jawab, Jumrah warga Cappa Galung menyampaikan beberapa issu, permasalahan di tengah masyarakat, diantaranya perlindungan sosial ke masyarakat, keterbatasan anggaran penanganan Stunting, permintaan kenaikan insentif kader Posyandu. Jumrah juga meminta apabila MZ terpilih Wali Kota agar membuat program bantuan pemasangan instalasi listrik dan PDAM bagi warga kurang mampu.
“Kita ini di Cappa Galung masih ada warga miskin, pendataan masih ada belum memiliki instalasi listrik, termasuk PDAM. Mudah-mudahan nanti bisa masuk program, kalau tidak bisa gratis minimal ada 50 persen (bantuan) bagi warga kurang mampu,” harap Jumrah.
Jumrah juga mengusulkan dimasukkan program kedaruratan bagi warga kurang mampu yang meninggal dunia, supaya bantuannya bisa komplit, mulai dari air, perlengkapan jenazah dan mobil mengantarkan ke pekuburan.
“Stunting, ada ketimpangan dalam pemberian makanan tambahan karena keterbatasan anggaran, sehingga tidak bisa optimal pemberian makanan tambahan. Semoga nanti bisa naik anggarannya supaya Stunting bisa turun, kalau bisa dibawah 14 persen. Kader Posyandu juga banyak yang mengeluh agar insentifnya bisa dinaikkan,” ungkapnya.
Jumrah juga mengajak masyarakat agar memilih calon pemimpin yang punya kredibilitas, rekam jejaknya baik, mengerti issu strategis yang ada di Parepare. Menurutnya, kriteria itu ada pada sosok Muhammad Zaini.
Sementara Anto, Imam Masjid Geddongnge Cappa Galung yang sudah belasan tahun menjadi Imam, meminta agar insentif Imam Masjid bisa dinaikkan.
MZ menanggapi saran, masukan dan keluhan warga untuk nantinya dimasukkan dalam perencanaan-perencanaan program skala prioritas untuk dituangkan dalam visi misi.
“Kalau itu haknya kita, itu untuk kebutuhan orang banyak, untuk kemaslahatan masyarakat, Bismillah saya laksanakan. Jangankan 50 persen (bantuan untuk masyarakat kurang mampu), kalau bisa 100 persen saya kasih ki’ semua. Karena saya tidak ada kepentingan di sini,” tandas MZ. (*)