PAREPARE, MERPOS— Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Parepare Ir Muhammad Zaini dan Prof Baktiar Tijjang (MZ Berbakti) bertemu dengan masyarakat Tassiso Kelurahan Galung Maloang Kecamatan Bacukiki, Minggu sore, 8 September 2024.
Kedatangan paslon MZ Berbakti itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Yusuf Lapanna untuk bersilaturahmi dan mendengarkan harapan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Lanyer pendukung Songko Cellae.
Ir Muhammad Zaini mengatakan kehadirannya untuk memperkenalkan diri sebagai putra Parepare yang datang untuk mengabdi untuk membela hak-hak masyarakat tanpa kepentingan.
“Saya hadir dan bertemu langsung dengan maksud agar ini dicatat sebagai sejarah. Apa yang saya ucapkan bisa saya pertanggungjawabkan dikemudian hari, bahwa saya bersama Prof Baktiar ingin membela hak-hak masyarakat. Sebagai seorang pemimpin yang datang untuk mengurus bukan untuk diurus apalagi menguras,” katanya.
MZ dengan latar belakang profesi sebagai pengusaha dan Prof Baktiar selaku akademisi itu bersilaturahmi dan berdialog langsung dengan warga untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Kami tahu masyarakat Lanyer identik dengan pertanian, tentu kami sebagai calon pemimpin ingin membantu warga untuk hidup lebih sejahtera sesuai dengan kebutuhannya,” jelasnya.
Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Parepare MZ Berbakti merupakan perpaduan dua figur profesi yang saling melengkapi. Kolaborasi antara pengusaha dan akademisi ini diharapkan menjadi lokomotif peradaban yang maju dan membawa masyarakat Parepare lebih sejahtera.
Apalagi MZ Berbakti dengan niatnya yang maju menjadi Walikota dan Wakil Walikota Parepare itu sebagai wujud pengabdian dan wakaf diri dan ibadah.
“Saya hadir ingin mengabdi dan mewakafkan diri untuk mendapatkan ibadahnya. Saya tidak ada kepentingan, apalagi untuk memperkaya diri,” tandas MZ.
Sebelumnya dalam satu pertemuan dengan warga, Prof Baktiar Tijjang mengingatkan untuk terus menjaga semangat persatuan dan perjuangan yang tidak boleh runtuh hingga kemenangan MZ Berbakti diraih.
Rektor Institut Andi Sapada itu mengingatkan trik politik yang menjanjikan pelayanan gratis itu dinilainya hanyalah sebuah pembodohan.
”Pelayanan dasar seperti layanan kesehatan gratis, pendidikan dan air bersih itu hal biasa karena kewajiban mendasar yang harus dilakukan pemerintah. Bukan hal yang luar biasa,”ungkap Prof Baktiar. (*)