PAREPARE, MERPOS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan pujian secara khusus kepada Pemerintah Kota Parepare, atas terobosannya membuka jalur pelayaran kapal kontainer. Terobosan ini dinilai luar biasa karena akan menggeliatkan perekonomian kawasan Ajatappareng, utara Sulsel, hingga Sulawesi Barat.
Pujian ini diungkap Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sulsel, Azis Bennu yang mewakili Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh secara virtual dalam kegiatan Seremonial Terbukanya Jalur Kapal Kontainer PT Meratus Line di Kota Parepare, di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Kamis (12/9/2024).
Kegiatan tersebut turut dirangkai dengan penandatanganan kerja sama antar daerah, karena dihadiri langsung beberapa kepala daerah di kawasan Ajatappareng, di antaranya Pj Bupati Enrekang H Baba.
“Terobosan luar biasa, Parepare sukses membuka jalur pelayaran kontainer yang meramaikan Pelabuhan Nusantara di Parepare. Ini legacy (warisan) luar biasa yang diciptakan oleh Pak Pj Wali Kota. Selamat dan sukses,” kata Azis Bennu dalam sambutannya mewakili Pj Gubernur.
Gayung bersambut, karena terobosan Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali turut diapresiasi oleh Direktur Operasional PT Pelindo Multi Terminal, Alif Rusman, yang hadir langsung dalam kegiatan ini.
“Terima kasih Pak Pj Wali Kota jadi motor penggerak, menginisiasi pembukaan jalur pelayaran kapal peti kemas. Ini terobosan sangat luar biasa,” puji Alif Rusman
Sementara Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali dalam sambutannya mengemukakan, memasukkan investasi dengan membuka jalur pelayaran kontainer ini, adalah satu dari delapan program utamanya yang ditugaskan oleh Presiden melalui Mendagri.
“Salah satu poin penting dari tugas saya itu adalah investasi. Karena dampak bagi Parepare, kawasan Ajatappareng, dan Sulbar adalah jalur logistik dibutuhkan untuk berinvestasi. Kemudahan jalur logistik membuat orang tertarik datang berinvestasi,” ungkap Akbar Ali.
Dia menekankan, jika jalur logistik di Parepare mandek, maka itu akan berdampak pada terjadinya inflasi di Pulau Kalimantan, seperti di Kota Samarinda dan sekitarnya.
Akbar Ali pun mengulas efektivitas dan efisiensi distribusi barang lewat Parepare tanpa harus melalui Makassar. Itu akan menghemat pengeluaran biaya para pengusaha minimal 1,7 juta per kontainer.
“Jadi ayo gunakan Pelabuhan Parepare untuk mendistribusikan barang antar pulau. Karena pelabuhan ini bukan hanya milik Parepare, tapi semua daerah di sekitarnya. Mari bersinergi, karena tidak ada daerah bisa cari uang sendiri, tetap membutuhkan sinergitas dengan daerah lain. Sama dengan manusia, makhluk sosial yang tetap butuh bantuan dan kerja sama dengan orang lain,” tegas Akbar Ali.
Branch Manager PT Meratus Line Makassar, Ngurah Gede Santha yang hadir mewakili Direktur Utama PT Meratus Line Surabaya, Slamet Raharjo turut menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas sambutan hangat Pemkot Parepare dan daerah sekitarnya.
Dia mengakui meski PT Meratus Line belum membuka cabang di Parepare, namun kerja sama dengan perusahaan lokal (local agent) terus tumbuh dan menunjukkan kemajuan.
Secara khusus Ngurah Gede Santha menilai posisi Parepare penting dan strategis di Sulsel. Karena itu, dia menganggap Makassar adalah paru-paru Sulsel, sedangkan Parepare adalah jantungnya. Jika Parepare tidak bisa salurkan logistik, maka logistik di Sulsel bisa mandek.
“Jadi sejak 6 April, peti kemas perdana turun di Parepare, sampai saat ini Parepare terus bertumbuh. Bahkan saat ini salah satu kapal besar Meratus sepanjang 140 meter sudah merapat di Parepare,” beber Gede Santha.
Terus tumbuhnya Parepare dengan hadirnya peti kemas, ungkap Gede, pemain lokal pun sudah mulai tertarik. Pengusaha tidak lagi bergantung pada jalur Makassar, karena sudah bisa melalui Parepare untuk mengirim barang ke luar Provinsi.
“Terima kasih kepada Pemkot Parepare atas sambutan hangatnya. Harapan kami jalur pelayaran peti kemas ini. (*)