SINJAI, MERPOS – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sinjai, menggelar pelatihan pencatatan dan pelaporan kasus Kekerasan terhadap Perempuan (KtP), Kekerasan terhadap Anak (KtA), Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penanganan Anak Berhadapan Hukum (ABH) melalui aplikasi sistem informasi online perlindungan perempuan dan anak atau SIMFONI PPA.
Hadir membuka pelatihan ini Pj Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah, didampingi Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar Hasry, Dandim 1424 Sinjai Letkol Arm Dian Akhmad Arifandi dan beberapa perwakilan forkopimda lainnya, di Aula Wisma Sanjaya Kecamatan Sinjai Utara, Rabu (4/9/2024).
Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dinilai Pj. Bupati Sinjai perlu adanya langkah antisipatif. Dan upaya aktif sejak dini dari seluruh unsur penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak agar kasus serupa tidak terjadi berulang -ulang.
Bupati berharap seluruh komponen terkait terus mengedepankan komunikasi, kolaborasi dan tentunya sinergitas agar penanganan kasus kekerasan lebih maksimal, dan pelaporannya terlaksana secara valid dan terintegrasi melalui aplikasi.
“Kenapa saya konsen sekali dengan hal ini, karena kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sinjai sudah terjadi berulang kali.”
“Karena itu saya berharap setelah pelatihan ini, seluruh penyedia layanan perlindungan dapat lebih berkomunikasi, berkolaborasi dan bersinergi agar kejadian yang mencoreng nama baik Kabupaten Sinjai, tidak terulang kembali,” jelasnya dalam sambutan.
Kepala DP3AP2KB Sinjai Drs. Janwar memaparkan, ada beberapa hal yang ingin dicapai dalam pelatihan ini, diantaranya meningkatkan komitmen operator dalam melakukan pengelolaan data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sesuai mekanisme, mengevaluasi kinerja admin dan operator pengelola data kekerasan di tingkat Kabupaten, sekaligus mengevaluasi dan mengedit data yang kurang tepat guna terwujudnya clean data.
“Selain untuk meningkatkan komitmen operator, pelatihan ini juga dilakukan untuk melengkapi penginputan data kasus kekerasan tahun 2023 dan 2024. Serta meningkatkan koordinasi pengelolaan kekerasan antar unit penyedia layanan perlindungan perempuan dan anak”jelasnya.
Sekadar diketahui aplikasi SIMFONI PPA adalah sebuah sistem yang dikembangkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, untuk menginformasikan perkembangan kasus kekerasan yang up to date dari seluruh pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. Sistem ini terintegrasi hingga ke pusat.
Hadir sebagai peserta dalam pelatihan ini, pihak Kejaksaan Negeri Sinjai, Pengadilan Negeri Sinjai, Polres Sinjai, UPTD PPA, dan Pusat Pelayanan Keluarga (Puspaga). SUP/MERPOS