LUWU TIMUR, MNC. – Bupati Luwu Timur, Thorig Husler memuji-muji usaha keras yang dilakukan Pengurus YayasanAi??Combat Grakindo untuk meningkatkan produktivitas Kakao di Luwu Timur.
Apresiasi Bupati Lutim ini disampaikan langsung kepada pimpinan Yayasan Combat Grakindo Cabang WotuAi?? yang bertempat di Area Gudang P.T. Comextra Majora Desa Lera Kecamatan Wotu, ketika membuka Temu Tani SE Sulawesi, Rabu (14/03/18) .
Panitia Pelaksana Temu Tani Hamsah, kepada MERPOSnews.com mengatakan, acara temu tani ini mengangkat tema “Kita Wujudkan Petani Mandiri Berkelanjutan” danAi?? membahas masalah;Ai?? Teknis Budidaya Kakao berkelanjutan menuju kakao organik, mengenal budidaya mete dan pabrik mete PT CM MKS dan pelatihan budidaya kakao dengan sistem tumpang sari.
Temu tani ini, kata Hamzah diikuti 170 pesertaAi?? terdiri dari; NTT 4 Orang, NTB 4 orang, Jeneponto 1 orang, Bone 4 orang, Sulteng 14 orang, Sultara 10 orang, Luwu Timur 150 dan Lembaga Prisma dari NTT 4 orang. Acara iniAi?? berlangsung selama Dua hari mulai tanggal 14 s/d 15 Maret 2018.
Dikatakan, Temu tani ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani utamannya pengolahan tanaman kakao lanjutan, pengolahan pasca panen kakao dan manajemen keuangan petani serta diharapkan dapat ditularkan kepada anggota kelompok tani lainnya.
Pada Pelatihan ini, katanya, menggunakan wadah fermentasi dari keranjang. Pada masa yang akan datang, petani yang tergabung dalam kelompok tani ini juga akan diarahkan untuk menjadi petani kakao organik.Ai?? Dengan demikian diharapkan dari waktu ke waktu jumlah petani kakao organik terus bertambah.
Hamzah optimistis, langkah Yayasan Combat Grakindo cabang Wotu ini didukung oleh pemerintah dan pihak swasta lainnya, maka Indonesia mampu menjadi penghasil kakao terbesar nomor dua di dunia.
Hadir Albertinus Pakenden Perwakilan Direksi PT Comextra Majora, Dwityapoetra dari BI, Anggota DPRD Luwu Timur, Sukman Sadike, Kadis Pertanian Muharif, Kapolsek Wotu Jamal, Camat Wotu, Irawan Ali dan para peserta temu tani 2018. (Suardi/Ika)