TAKALAR, MNC. – Ujian Nasional untuk tingkat SMP dan sederajatAi?? tak lama lagi dilaksanakan, sehingga pelajaran siswa siswi seharusnya dingenjot untuk belajar sekaligus mempersiapkan diriAi?? menhadapi ujian nasional.
Namun lain halnya yang terjadi di SMPN 4Ai?? Marbo Kabupaten Takalar Sulawesi SelatanAi?? masih ada guru yang malas masuk mengajar. Padahal itu sudah menjadi kewajibannya, apalagi yang betsangkutan sudah tercatat sebagai guru yang bersertifikasi.
Kepala SMPN 4 Marbo, Muhammad Tamrin, S. Pd. I saat dikonfirmasi MERPOSnews.com tidak menyangkali anggotanya yang dinilai masyarakat malas mengajar. Bahkan Tamrin sendiri juga mengeluhkan anggotanya yang malas masuk mengajar.
Selama ini orang tua siswa dan masyarakat Marbo sering mengeluhkan
guru yang paling malas datang mengajar berinisial H.Sfd, alias HN, guru matematika SMP 4 Marbo.
Informasi ini dibenarkan pula oleh Kepala Sekolah Muhammad Tamrin. “Betul H. Syarifuddin, S.Pdi atau Haji Mau, guru matematika yang paling malas.Ai?? Biasanta hanya datang sekali seminggu. Itupun kalau datang paling tiga kali sebulan sambil menunjukkanAi?? absensinya”, ujar Tamrin jujur.
Muhammad Tamrin sendiri mengaku sudahAi?? berulang kali menegurnya dan mengingatkan tanggungjawabnya. Namun yang bersangkutan sama sekali tidak menggubrisnya.
Makanya, katanya, Tamrin juga heran dan tidak tahu mengapa bisa gaji sertifikasinya cairAi?? terus. “Padahal saya tidak tanda tangani pencairan gaji sertifikasi karna dia itu guru malas sekali datang melaksanakan tugas,” ungkap Muhamnad Tamrin blak-blakan, saat ditemuiAi?? di sekolahnya, Rabu (21/3/2018).
H. Syarifuddin, S. Pd.I yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengakui, Ia memang jarang masuk mengajar karna ada kesepakatannya dengan Kepala Sekolah. “Saya hanya masuk tiga kali seminggu bukan sekali seminggu karna saya tinggal jauh dari sekolah. Hari-hari berikutnya, saya sepakat ibu Risma untuk mengisiAi?? kalau saya tidak sempat masuk,” ungkap Syarifuddin.
Mengenai masalah absen kehadiran guru, kata H. Nabi, dia tidak pernah melihatnya sehingga tidak pernah paraf. “Setiap saya ada di sekolah, kepala sekolah justeru tidak berada di sekolah.Ai?? Jadi mungkin karena dia tidak pernah melihat saya sehingga menganggap daya malas”, beber Syzrifuddin di balik teleponAi?? selulernya. (M.Rusli/Ika)