SOPPENG, MNC — Pertemuan Koordinasi Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Hark Cafe and Eater Malaka, Kabupaten Soppeng, Selasa (6/11/2022).
Kepala Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Soppeng, Ir. Erman Asnawi, M.Si menyampaikan, kegiatan ini untuk antisipasi melonjaknya kasus PMK. Sebelumnya 10 Agustus 2022 diremukan kasus pertama PMK di Maddumpa, dan tindakan yang kami lakukan yaitu, melakukan isolasi lokasi. Serta pengobatan kepada sapi yang terjangkit. Untuk kasus di Soppeng sempat zero selama 2 bulan, namun di bulan Oktober melonjak tajam sampai saat ini mencapai 400-an kasus. Sedangkan kasus kematian sapi akibat PMK di Soppeng, tercatat baru 1 ekor anak sapi.
Kendala yang kami hadapi saat ini yaitu kurangnya respon dari masyarakat untuk menvaksin hewan ternaknya. Sehingga diperlukan dukungan dari semua pihak untuk menggerakkan program vaksinasi, termasuk melalui edukasi dan penyuluhan, kata Erman Asnawi.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel, Drh. Nurlina Saking, MP mengutarakan, keberadaan kita disini membahas kendala dalam memberantas PMK. Untuk masalah tenaga kerja, seharusnya ada 1 dokter hewan, paramedic 2 orang per kecamatan. Namun tenaga kesehatan hewan masih kurang di Soppeng. Sehingga dibutuhkan tambahan atau dukungan dari berbagai pihak.Sehingga penanganan PMK ini memiliki model pentahelix, yang merupakan salah satu cara dalam mengatasi masalah dengan melibatkan lintas sektor, sehingga dibutuhkan keterlibatan sampai ke tingkat Desa.
Adapun target vaksinasi Soppeng yang disediakan 10.000 dosis dan sampai hari ini baru 4620 dosis, jadi belum sampai 50 %, sedangkan untuk Sulsel sendiri baru 30%. Mari kita berkolaborasi menyelesaikan target vaksinasi ini. Yang menjadi target utama yakni sapi karena gejala yang muncul, agak berat dibanding kambing dan babi. Sekarang kita sedang berkejaran dengan PMK, oleh karena itu mari membangun suatu langkah pengendalian secara realistic. Berharap soppeng bisa segera menyelesaikan PMK ini sebelum memasuki tahun 2023. Target adalah bagaimana meningkatkan imunitas kelompok sapi yang ada Soppeng agar tidak terkena penyakit, tandas Nurlina Saking.
Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide, MP dalam arahannya bahwa, bagaimana cara untuk mengatasi PMK ini dengan melibatkan TNI/Polri, dan Tripika Kecamatan. Karena kendala yang kita hadapi adalah petugas yang terbatas, untuk terjun lansung ke lapangan. Jika perlu semua yang bertugas di lapangan diberikan pembinaan khusus untuk menangani ternak. Baik yang belum terjangkit, maupun yang telah terjangkit PMK ini.
Beberapa hal terkait penanganan PMK ini, agar ada upaya yang masif dan kamunikasi kepada masyarakat. Selain itu, “Ttolong kepada kepala Desa dan DPKHP Soppeng buat jadwal kapan dan dimana, kita bisa bergerak di Desa masing-masing,” Yang tak kalah pentingnya yaitu masalah lintas ternak yang harus diperhatikan kedepan. Karena Soppeng diibaratkan sebagai sarang laba-laba, karena mempunyai banyak jalan masuk, harap Wabup H.Lutfi Halide.
Turut hadir, perwakilan anggota Forkopimda Kabupaten Soppeng, Sekretaris Daerah Soppeng, para Asisten, Kepala SKPD terkait, Camat, Kepala Desa/Lurah. Dan para Kapolsek beserta Bhabinkamtibmas, Danramil beserta Babinsa. Serta para Koordinator BPP se – Kabupaten Soppeng. (ANTHO MASLAN/MNC)