PINRANG, MNC. — Upaya campur tangan oknum aparat Pemerintah Kabupaten Pinrang sejak awal sudah tercium sejumlah pengurus cabang olah raga di bumi Lasinrang. Bahkan belakang justeru terungkap skenario yang dimainkan Pemkab untuk mendudukkan orangnya sebagai Ketua KONI periode mendatang.
Akibatnya, suasana jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Komite Olaharaga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pinrang terus memanas. Dampaknya, Musda yang semula dijadwalkan digelar, 12 Juni 2108 lalu, molor hingga 22-23 Juni 2018 mendatang.
Penyebabnya, lantaran skenario campur tangan oknum aparat Pemkab terbongkar menyusul semakin gencarnya oknum aparat Pemkab menggalang dukungan untuk memuluskan langkah Pemkab Pinrang mengangkangi Kepengurusan KONI Pinrang periode mendatang, khusunya menghadapi Porda yang dijadwalkan September mendatang.
Hal inilah yang disesalkan berbagai pihak terkait, khususnya beberapa Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Kabupaten Pinrang.
“Kami sangat sesalkan adanya campur tangan Pemkab Pinrang yang secara terang-terangan melalui Dinas terkait yang berambisi mendudukkan orangnya sebagai orang nomor 1 di KONI Pinrang”, ujar beberapa pengurus Cabor yang belum siap namanya dimediakan.
Dikatakan, skenario yang dimainkan oknum aparat Pemkab Pinrang atas perintah atasannya, bermula dari kekecewaan Andi Nasron yang mengaku semua ia yang ditunjuk oleh Pemkab Pinrang untuk maju merebut jabatan Ketua di KONI Pinrang. Namun tanpa alasan jelas bagi Nasron, tiba-tiba ia digantikan Johannes Sampebua, mantan Kadis Pertanian yang sudah pensiun.
“Awalnya memang kami dengar, Andi Nasron, namun sekarang konstalasinya berubah ke Johannis Sampebua, Pensiunan PNS Pemkab Pinrang yang juga mantan Kadis Pertanian Kabupaten Pinrang,” ungkap seorang Pengurus (Cabor) di Kabupaten Pinrang, Senin (18/6/2018).
Sementara Ketua Cabor Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kabupaten Pinrang, Andi Nasron yang dikonfirmasi awak media, Senin (18/6/2018) siang, terkait namanya yang sempat disebut sabagai Calon yang diusung Pemkab Pinrang, tidak menampik kebenaran informasi tersebut.
“Awalnya memang saya, tapi entah dengan alasan apa, tiba-tiba saya dilengserkan dan diganti dengan kandidat yang lain tanpa pemberitahuan,” ungkap Nasron.
Nasron menuturkan, awalnya ia didorong untuk maju oleh Pihak Pemkab Pinrang saat Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispaspor) Kabupaten Pinrang ke rumahnya lalu mengajaknya ke hadapan beberapa pengurus teras KONI Sulsel, di Makassar. Selanjutnya kata Nasron, ia diperkenalkan sebagai calon kandidat terkuat yang didukung oleh Pemkab Pinrang.
“Saya seperti diculik saat diajak ke Makassar. Kemudian dihadapan pengurus teras KONI Sulsel, Plt Sekda Pinrang, Islahmuddin menyampaikan perihal kehadiran saya selaku kandidat yang didukung oleh Pemkab Pinrang atas perintah atasannya. Waktu itu, saya juga diminta mempresentasekan visi misi saya sebagai calon kandidat ketua,” tutur Nasron.
Setelah kejadian tersebut, 10 hari kemudian, ternyata Kepala Dispaspor Pinrang membuat rapat tertutup dengan mengundang sejumlah pengurus Cabor Pinrang. Dari beberapa orang yang hadir saat itu, akhirnya saya ketahui jika rapat itu untuk memperkenalkan dan meminta dukungan Cabor untuk mendudukkan calon kandidat baru yang diusung Pemkab Pinrang yaitu Johannis Sampebua.
“Saya tidak kecewa. tapi jujur saja, Saya merasa telah dikerjai oleh aparat Pemkab Pinrang. Hal seperti ini, biasa dalam sebuah pertarungan, apalagi ini menyangkut dana anggaran Porda sebesar Rp 47 Miliar lebih yang berdasarkan Juklaknya harus dikelola oleh KONI. Wajar, jika Pemkab Pinrang harus menempatkan orang yang bisa diatur dan dikendalikannya untuk mengelola dana yang cukup besar jumlahnya tersebut,” terangnya.
Plt. Sekda Pinrang, Islamuddin yang berusaha dikonfirmasi via selulernya, belum bisa dimintai klarifikasinya. (roel-Aswar Azhar/ika).