ISINJAI, MNC – Dengan kegigihan Drs.Syarifuddin dalam mempersiapkan kelancaran PAS (Penilaian Akhir Semester) secara online. Maka selama 2 hari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, diberikan pelatihan tentang penggunaan Microsoft Office 365. Dan 1 hari dilakukan uji coba dengan para peserta didik di rumah. Kasek UPTD SMP Negeri 5 Sinjai berprinsip bahwa, segala sesuatunya akan berhasil apabila dipersiapkan dengan matang. Hal ini sejalan dengan kata-kata orang bijak yang mengatakan, “Kerja keras tidak akan menghianati hasil,” Ungkapan ini beliau mampu memaknai dengan baik sebagai Kasek di Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, hingga dikenal oleh berbagai kalangan sebagai sosok leader “tangguh” . Syarifuddin mampu membaca perkembangan pendidikan di era globalisasi dari berbagai sisi. Menjadikan sekolah yang dipimpinnya memiliki “aura” dimata masyarakat luas, dan terus berkibar siap mengantar generasi muda munuai prestasi. Pindahan tugas 1 Mei 2020 dari UPTD SMP Negeri 15 Siinjai, ke UPTD SMP Negeri 5 Sinjai. menuturkan bahwa, langkah pertama yang kami lakukan yaitu meningkatkan potensi tenaga pendidik, dan kependidikan mengevaluasi program. Selanjutnya dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan program pada masa yang akan datang. Alhamdulillah saat ini siswa yang mengikuti PAS, dilakukan secara daring penuh. Dengan peserta117 kelas 7, dan 143 kelas 8 siswa. Bagi siswa yang belum memiliki hp android, dibantu oleh wali kelas. Sekadar diketahui bahwa, Penilaian Akhir Semester dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Sinjai, mulai 8 – 13 Juni 2020 secara serentak di Kabupaten Sinjai. Menelisik lebih jauh, Pak Syarif demikian panggilan akrabnya, terus melakukan perubahan dalam berbagai upaya dalam “menebas” berbagai faktor penghambat peningkatan prestasi siwa-siswi. Serta mengusir kegerahan melalui penataan lingkungan sekolah. “Ia (Pak Syarif) adalah kepala sekolah yang mampu memanfaatkan berbagai peluang, mewujudkan impian siswa-siswi menikmati fasilitas sekolah rujukan,” Jelas sejumlah sumber dari kalangan satuan pendidikan. Secara visual, ada “pesona” lingkungan sekolah lewat penataan yang baik menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga sekolah yang pernah di pimpin nya (kepala sekolah). Semua itu, sebagai salah satu penopang kesuksesan proses pembelajaran. “Saya terus berupaya melakukan berbagai inovasi, demi tercapainya delapan standar pendidikan nasional,” Sebut Syarifuddin saat MERPOSNEWS.COM berkunjung kesana beberapa waktu lalu Bahkan ada rencana untuk pengadaan loket hp untuk siswa di setiap ruangan kelas, jadi nanti hp siswa di titip di setiap loket. Hal ini untuk meningkatkan kedisiplinan dalam belajar. Pada awal tahun 1989, Syarifuddin mulai menetap di Sinjai sebagai tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Sinjai Utara (Sinjai Kota,red) sampai Tahun 2009. Kemudian pertama kali diamanahkan sebagai Kepala Sekolah di SMPN 1 Sinjai Tengah tahun 2009, selama 5 tahun 7 bulan. Lalu di mutasi ke SMP Negeri 2 Sinjai Tengah. Hingga saat di tugaskan menjadi Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Sinjai Utara. Runtut perjuangan Syarifuddin, menuai sukses memimpin SMP Negeri 5 Sinjai Utara. Dilandasi oleh prinsip yang senantiasa sebagai pegangan dalam mengembangkan sekolah, yakni Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Hal ini dituangkan dalam beberapa konsep pengelolaan sekolah. Seperti Self managing school, atau school based management, Self-governingschool, Local management of schools dan School based budgeting atau quaranty maintained schools. Dikatakan, konsep – konsep tersebut menjelaskan bahwa, sekolah ditargetkan untuk melakukan proses pengambilan keputusan (school based decision making). Yang berada pada sistem pengelolaan, kepemimpinan serta peningkatan mutu (administrating for excellence). Serta effective schools.dengan menerapkan sistem berbasis online “MBS pada intinya adalah memberikan kewenangan terhadap sekolah, untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitas secara terus menerus”. Dapat juga dikatakan bahwa, manajemen berbasis sekolah pada hakikatnya adalah, penyelarasan sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah. Dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder). Yang berkaitan dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan. Untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah, atau untuk mancapai tujuan pendidikan nasional, urainya. Intinya sekolah akan menghasilkan berbagai siswa yg berprestasi. Jika di dasari dengan kekompakan, kepedulian terhadap siswa. Mencerdaskan siswa tidak cukup bila hanya bermodalkan kerajinan dalam melakukan aktivitas belajar – mengajar. Tentu butuh keseimbangan daya tarik bagi siswa dan guru. Juga harus didasari, kerja keras, kerja ikhlas, kerja bersama (program 3 K) kuncinya, Syarif. (SUPRIADI BURAERAH/MERPOS)