SIDRAP, MERPOS — Sebuah judul berita media online hasil editan yang discreenshot dengan kata-kata: ‘Syaharuddin Alrif ketemu Surya Paloh,Kalau itu amanah dari Pak Ketum,saya siap ambil alih ketua DPW NASDEM SULSEL dari Rusdi’, tengah beredar di grup WhatsApp di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (11/8/2024).
Menanggapi isu tak sedap tersebut, Syaharuddin Alrif yang disudutkan dalam judul berita editan ini langsung bereaksi. Sekretaris DPW Partai NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) itu membantah keras dan menyebut judul berita yang sudah diedit itu adalah informasi tidak benar alias hoaks.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel dua periode dan kembali terpilih pada Pemilu Legislatif 2024 lalu ini menegaskan bahwa isu itu sengaja disebar oknum tidak bertanggungjawab untuk membuat kegaduhan di internal Partai NasDem Sulsel.
“Kemungkinan tujuannya menyebar hoaks untuk melakukan peta konflik di NasDem Sulsel supaya bisa pecah internal,” tulis SAR, akronim nama Syaharuddin Alrif, yang dikirim via pesan singkat di aplikasi WhatsApp (WA), Senin malam (12/8/2024).
SAR juga menyindir pengedit judul berita yang tanpa disertai narasi atau naskah itu tidak profesional. “Karakter font-nya dan warna judul beda. Dia lupa kalo judul (media online) Fajar itu warna biru,” sambungnya.
Syaharuddin Alrif menyebut bahwa yang menyebarkan screenshot judul berita editan itu adalah Dr. Syamsul Bahri.
“Fajar keberatan, berita onlinennya diedit untuk menyebar hoaks berita bohong seperti yang tersebar di group WhatsApp Formasi (Forum Masyarakat Sidrap) Institut atasnama Dr. Syamsul Bahri, Jubir Dollah Mando,” katanya, Senin, 12 Agustus 2024.
Untuk diketahui, judul berita yang benar adalah: ‘Syaharuddin Alrif Ketemu Surya Paloh, DPW NasDem Sulsel Siap Boyong 821 Kader ke Rakernas’. Berita tersebut tayang pada 31 Mei 2022 di portal media online Fajar.
untuk link berita dengan judul yang benar itu bisa diakses di https://sulsel.fajar.co.id/2022/05/31/syaharuddin-alrif-ketemu-surya-paloh-dpw-nasdem-sulsel-siap-boyong-821-kader-ke-rakernas/
Sementara, Dr Syamsul Bahri meminta maaf ke para penghuni Grup WhatsApp Formasi Institut terkait penyebaran berita dengan judul terganti atau hasil editan tersebut.
“Saya tidak ada niat untuk menyebarkan berita itu. Setelah saya tahu itu tadi berita hoaks, saya tidak menyebarkannya lagi. Saya mohon maaf dinda dan semua warga Group Formasi. Terimakasih,” lontarnya. IRJAS/DP