MAMASA, MNC – Pelipus, Kepala Desa Buangin Kecamatan Rantebulahan Timur, Kabupaten Mamasa, Sulawesi barat. Terpaksa harus mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri. Menggunakan kabel pengeras suara microphone, di tangkai pohon kopi hingga dia tewas.
Berdasarkan keterangan yang di himpun media ini, kejadian pada hari Senin (27/7/2020) pagi, sekitar pukul 9.00 sd 10 00 wita setempat.
Peristiwa yang naas ini, bermula ketika kepala desa Buangin melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda dua, berboncengan bersama keponakannya dari kediamannya. Dengan tujuan ke kantor desa Buangain pada pukul 8.00 Pagi, untuk penyaluran BLT-DD tahap ke tiga.
Namun di dalam perjalanan tepatnya di jembatan sungai tiba – tiba kades Pelipus berhenti, dan turun dari motor dengan alasan mau buang air besar. k
Karena semalam ia mengalami kesakitan pada perut, kata Pelipus kapada keponakan, yang berboncengan saat itu.
Setelah ke ponakannya di perintahkan, agar meneruskan perjalanannya dengan motor kepala Desa ke rumah warga yang tidak jauh dari tempat tersebut.
Pelipus menyampaikan pesanan, “Agar orang ditempat menitip motor menjemputnya ke pinggir sungai, yang ditempatkan membuang air besar.”
Lantas keponakan pun melanjutkan perjalanan sendiri, setibanya di ditempat yang ditunjukkan, ponakan menitip motor kepadanya.
Sambil menyampaikan agar menunggu Kades yang akan menyusul datang sebentar, ketempat Kantor Desa yang sementara warga menunggu pembagian BLT Tahap ketiga.
Karena sipemilik rumah tempat nitip motor menunggu Pelipus tak kunjung tiba. Akhirnya ia menyusul kesungai. Setibanya dia disana, ternyata Pak Kades tidak ditemukan, lalu ia kembali sambil menunggu, dengan hati kecilnya berbicara kemana dia perginya Kepala Desa tersebut ?.
Warga Salu Lemo beserta masyarakat yang hendak menerima BLT ke kantor desa pun lewat, lalu ditanyakan kepada mereka,” Apakah kamu melihat kepala desa dari sana ? warga menjawab, tidak,” dari tadi dia menuju kemarin, lalu ia menyampaikan kalau pak desa ada dipinggir sungai.
Setelah kejadian itu spontan menghebohkan. Maka seluruh warga di desa itu bersama Bhabinkamtibmas dan aparat kecamatan. Serta pendamping desa yang saat kebetulan hadir dalam rangka penyaluran BLT, turut resah dan panik sambil menncari kepala Desa.
“Hingga ditemukan tewas tergantung diatas ditangkai pohon kopi,” kata Warga Setempat yang tidak menyebut jati dirinya.
Menurut cerita warga setempat bahwa, sebelum ia bunuh diri Kades Pelipus menitip pesan singkat kepada anak dan isrtrinya lewat tulisan diatas kertas yakni,” untuk istri agar menjaga kedua buahatinya, Angga dan Dirga serta menyekolahkan dengan baik”.
Lanjut ia menyampaikan pesan dalam sebuah surat itu untuk Anaknya, agar sekolah dengan baik supaya tidak terulang apa yang dilakukan bapaknya.
Ia juga berpesan agar, tidak sekali- kali masuk didunia politik karena dilarang oleh agama, dan meminta kelak kalau sudah besar, agar menjaga dan menyangi ibunya dengan baik.
Penyebab kematian Pelipus, diduga karena mengalami gangguan perasaan yang tertekan, karena banyaknya masalah yang terjadi pada dirinya.
Hingga kini jenazah Almarhum Pelipus disemayangkan di rumah duka, di desa Buangin.
(MARWAN/MERPOS)