SIDRAP, MNC – Orang bijak berkata, bahagia itu sederhana dan relatif. Menggelar suatu hajat tak harus didukung dengan pesta meriah dengan lantunan musik cadas yang memekakkan telinga.
Kumpul-kumpul dengan kerabat sembari mengadakan pesta sederhana, kemudian secara rukun dan gembira santap bersama dengan menu lokal yang alami, sangat mungkin menimbulkan kesan dan kepuasan tersendiri. Yang merupakan tradisi MERPOS Peduli.
Seperti itulah yang berlangsung di Desa Aka-akae Kecamatan Watansidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulsel, Minggu, (2/1/2022). Adalah Surya Dewi Hidayat Halim, putri Wartawan MERPOS Hidayat Halim, hari itu genap berusia 13 tahun. Surya Dewi didukung orangtuanya menggelar pesta ulang tahunnya.
Perayaan Ulang Tahun dihadiri, Pemimpin Umum MERPOS, Marno Pawessai dan Pemimpin Perusahaan MERPOS, Nurrahmawati. Selain itu, hadir pula sejumlah wartawan MERPOS dari Kota Parepare, Pinrang dan Sidrap. Selebihnya, pesta ultah ini juga dihadiri keluarga dan kerabat dekat Surya Dewi Hidayat.
Surya Dewi, kelahiran 2 Januari 2009, merupakan putri tersayang dari pasangan Hidayat Halim dan Sitti Hasriani, SE. Hidayat Halim berprofesi sebagai Wartawan MERPOS dan Hasriani sebagai karyawan media ini.
Surya Dewi, kini beranjak remaja dan menimba ilmu di SMP Negeri 4 Maritengngae Kabupaten Sidrap. Sebelumnya, Surya Dewi tamat di SDN 135 Duampanua, Kabupaten Pinrang kemudian pindah ke Kabupaten Sidrap. Obsesinya, Surya Dewi bercita-cita ingin menjadi seorang Polwan (Polisin Wanita) yang handal.
Sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME dianugerahi panjang umur, sehat dan sukses menjalani hidup ini, Surya Dewi didukung keluarganya menggelar perayaan ulang tahun ke-13.
Siap Songsong Hari Depan Cerah
Suasana kru MERPOS santap palekko bebek, Ikan mas dan nila. (Foto : Dok.Keluarga)
Pesta ulang tahunnya terbilang sederhana tapi sarat makna. Pesta digelar di rumahnya yang terletak di Jl Poros Akae-akae – Rappang No. 22, sekira 15-an kilometer ke arah Utara Timur Laut ibukota Kabupaten Sidrap, Pangkajene Sidenreng.
Bentuk acaranya juga bukan standing party (pesta berdiri) seperti di kota-kota besar, dan bukan pula sajian meja prasmanan yang mengharuskan para undangan, dan tetamu mengambil sendiri menu yang disiapkan.
Keluarga Surya lebih memilih gaya tradisional yang di daerah ini, dikenal dengan istilah ‘manre sapara’ (Bahasa Bugis), yakni bersantap dengan menu beralaskan sapara (kain panjang pengalas menu). Hadirin duduk bersila dan berjejer saling berhadap – hadapan pada lantai ruangan yang beralaskan tikar permadani atau karpet.
Sajian menu pun telah disiapkan di atas kain sapara, hadirin tinggal memilih menu yang diinginkan. Manre sapara adalah salah satu budaya dan kearifan lokal daerah ini, dirasakan menciptakan suasana kedekatan dan kebersamaan. Bahkan hidangan dirasakan lebih nikmat dengan cara makan bersama dan serentak ala manre sapara itu.
Kendati dikatakan sederhana, namun menu yang disiapkan keluarga Surya tidak main-main. Terihat ada,
palekko atau nasu palekko (masakan khas bebek), racikan ikan mas dan ikan nila. Kesemuanya merupakan menu lokal yang bernilai gizi tinggi dan mengundang selera.
Hari itu, para tetamu bersuka ria menikmati hidangan nasu palekko, masakan ikan mas dan ikan nila serta menu lainnya. Sembari berbagi kebahagiaan dengan keluarga Surya Dewi Hidayat.
Puncaknya, Surya Dewi mengenakan baju bercorak batik merah maron dengan hijab hitam, terlihat bahagia.
Ayahandanya Hidayat Halim dan Ibundanya Sitti Hasriani mendampingi, seraya memotong kue ulang tahun ke-13 untuk putrinya. Dilanjutkan dengan foto bersama para tamu dan keluarga Surya Dewi Hidayat.
Di wajahnya yang masih lugu dan lembut terpancar aura remaja yang siap menyongsong hari depan yang cerah. “Happy Birthday to you, Surya Dewi.”
Ayahanda Surya Dewi, Hidayat Halim didampingi Ibundanya Hasriani yang dimintai komentarnya mengatakan, di usia 13 tahun, Surya Dewi tentu sudah menginjak usia remaja. Artinya, pola pikir dan perilakunya sudah dapat membedakan sisi positif dan negatifnya. “Semoga dengan bertambahnya usia anakda Surya, ia semakin sayang dan patuh kepada kedua orang tuannya,” ujarnya. (GAZALI/ABDUL/MNC)
Para wartawan dan karyawan MERPOS, yang tetap Peduli bila hajatan maupun duka. (Foto : Dok Keluarga)