SINJAI, MERPOS – Inflasi di Kabupaten Sinjai sejak dari beberapa minggu lalu masih berada dalam kondisi stabil di angka 2,45%. Meskipun secara Nasional perkembangan harga komoditas banyak mengalami perubahan, namun dinilai tidak berpengaruh pada kondisi inflasi di Kabupaten Sinjai.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Setdakab Sinjai, Andi Ilham Abu Bakar usai mengikuti Rapat Koordinasi Inflasi bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Andi Tenri Rawe Baso, Kepala Disperindag Sinjai, serta perwakilan Kodim dan Perangkat Daerah lainnya. Melalui zoom meeting, Rakor Inflasi ini berlangsung, di Command Center Rumah Jabatan Bupati Sinjai pada Senin (29/7/2024).
Rapat tersebut menayangkan perkembangan harga komoditas pasar secara Nasional, berdasarkan update terakhir pada tanggal 26 Juli 2024 lalu.
Secara Nasional, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, yang diakibatkan oleh situasi panen raya dan iklim cuaca. Kondisi ini dikhawatirkan akan berimbas pada kesejahteraan Petani lokal dalam menekan biaya produksi dan kerugian.
Pun demikian berdasarkan hasil prediksi Pemerintah, Asisten II mengatakan tingkat produksi dan permintaan konsumen di Kabupaten Sinjai tidak terlalu timpang, dan masih dalam tahap stabil.
“Jadi, memang untuk Cabe Rawit di Kabupaten Sinjai sedikit mengalami kenaikan harga. Hal ini dinilai dampak dari cuaca dan curah hujan yang tinggi. Namun, beruntungnya lonjakan tidak bertepatan dengan Hari Raya, sehingga masih bisa memenuhi permintaan konsumen,” ungkap Andi Ilham.
Kondisi ini menurut Andi Ilham bisa diatasi dengan kembali melakukan swadaya penanaman Cabai Rawit untuk memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk
Memanfaatkan bantuan pusat untuk membangun gudang penyimpanan, dan menyediakan cold storage untuk ketersediaan stock. (SUP/MERPOS)