PAREPARE, MNC – Sejumlah perwakilan pedagang yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Pedagang (KKP) Pasar Senggol. Menyambangi kantor DPRD Kota Parepare Kamis (2/4/2020) siang.
Kedatangan mereka diterima langsung ketua Komisi I Kaharuddin Kadir, Ketua Komisi III Rudi Najamuddin, legislator PKB Andi Fudail dan Afriyani Jamaluddin dari PDIP.
Ketua KKP Senggol Amiruddin Laita beserta pengurus lainnya. Berharap kepada para wakil rakyat untuk menfasilitasi pedagang, agar bisa berjualan di pagi hari.
“Kami minta kepada pak dewan untuk menfasilitasi agar aspirasi teman-teman, bisa diteruskan ke pemkot kiranya kami bisa berjualan pagi, mengingat pasar-pasar lain juga masih berjualan pagi”, pinta Amiruddin penuh harap.
Rahman salah satu pedagang mengaku terpukul dengan himbauan pemerintah. Ia sangat berharap pemkot bisa memberi izin berjualan di pagi hari.
“Jujur pak, sebelum wabah virus corona ini merebak, kami hanya makan modal karena pembeli sepi, ditambah lagi dengan adanya himbauan ini, tentu kami semakin susah pak, kami khawatir dengan kondisi ini, bisa-bisa dapur kami tidak mengepul lagi”, keluh Rahman.
Adi yang sehari-harinya berjualan pakaian jadi menginginkan agar usahanya tetap berjalan. Juga berharap kepada pemkot seharusnya bisa mencari solusi. Demi kelancaran usaha para pedagang di pasar Senggol.
Namun keinginan para pedagang menemui jalan buntu. Asisten II Suriani yang dihubungi Kahar sapaan akrab ketua komisi I via seluler mengatakan, hal itu tidak bisa diakomodir mengingat pasar Senggol merupakan pasar malam.
“Pasar Senggol itu rohnya pasar malam jadi tidak mungkin diberi izin untuk berjualan pagi”, jelas Suriani di ujung telepon.
Suriani lebih lanjut menambahkan, penjelasannya sudah searah dengan himbauan Kapolri. Bahwa pasar malam ditutup sementara, kecuali penjual kebutuhan sehari-hari.
“Iya pasar Senggol kita hentikan sementara aktivitasnya karena adanya himbauan bapak Kapolri, itu sudah keputusan final dan untuk sementara pasar Lakessi kami masih cermati”, kata Suriani menambahkan.
Kahar bersama anggota dewan lainnya membenarkan keluhan pedagang, sekaligus prihatin dengan kondisi yang terjadi.
“Semua yang bapak-bapak sampaikan di sini adalah benar, dan kami merasa prihatin dengan kondisi para pedagang di pasar Senggol” kata Kahar dengan wajah sedih.
(MUH.RUSDI DJURAIJ/MNC)