PAREPARE, MNC – Ketua Tim Penggerak PKK Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan turun melakukan panen perdana bersama petani di Kelurahan Watang Bacukiki, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Senin, (27/7/2020).
Meskipun mengenakan pakaian dinas batik PKK, Erna Rasyid Taufan nampak telaten turun ke sawah, sembari memotong padi dengan sabit. Hingga mengemudikan mobil mesin panen, atau perontok padi selama kurang lebih 15 menit lamanya.
Erna Rasyid Taufan didampingi Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), Wildana dan Camat Bacukiki Saharuddin.
Seperti biasanya, Erna Rasyid Taufan tak hanya turun tanpa tangan kosong. Ia memanfaatkan setiap momen untuk berdakwah.
Kali ini, di sela-sela panen yang dilakukan, ia mengulas tanaman padi yang diuraikan dalam surah Al Baqarah dan An’aam.
“Sungguh Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah, maka mengapa kamu masih berpaling,” kutipan surah Al-An’aam ayat 95 yang dijelaskan Ketua Forum Komunikasi Muslimah One-one Sulsel ini.
“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui,” lanjut Erna mengutip surah Al-Baqarah ayat 261.
Istri Walikota Parepare ini berharap, panen padi perdana dengan luas 10 hektar are tersebut. Dapat membawa keberkahan bagi masyarakat Parepare.
“Mudah-mudahan ini berkah untuk masyarakat Parepare dengan ketakwaan penduduknya, sehingga Allah menurunkan keberkahan dari atas langit dan dari bumi,” harap Erna.
Sementara, Kepala Dinas PKP, Wildana mengatakan, panen perdana beras sehat semi organik itu. Bertujuan untuk menyosialisasikan kepada kelompok tani dalam membudidayakan jenis padi tersebut.
“Beras ini merupakan beras sehat semi organik, selain enak juga sehat untuk dimakan karena bebas dari pupuk berbahan kimia,” ungkap Wildana.
(NURMAS/MNC)