SIDRAP, MNC — Rangkaian Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu tingkat kecamatan Kabupaten Sidrap, berakhir Senin (31/2/2022). Baranti menjadi kecamatan terakhir yang melaksanakannya.
Musyawarah berlangsung di aula kantor camat, dibuka Camat Baranti, Bustaman, dihadiri Ketua KTNA Sidrap, H. Samad yang juga menjadi moderator.
Turut hadir Kabid Perikanan, Muhammad Irzul Z, Kabid Operasi Dan Pemeliharaan Sumber Daya Air , M. Yusuf T., Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, Suriyanto, serta tim perumus dan tim teknis kabupaten.
MTS juga diikuti, Danramil Baranti Lettu Inf. Alimuddin, Kapolsek Baranti, Iptu Sukirno, Analis Kebijakan Bagian Ekonomi Pemkab Sidrap, Ema Amalia, pengamat hama, BPP, PPK, ketua gapoktan, kelompok tani, penyuluh, kepala desa/lurah, distributor, petugas irigasi, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Bustaman yang membacakan sambutan tertulis Bupati Sidrap berharap kegiatan itu melahirkan kesepakatan bersama yang akan dipedomani pada musim tanam berikutnya.
“Hasil musyawarah tudang sipulung tingkat kecamatan ini akan dilanjutkan pada musyawarah tudang sipulung tingkat kabupaten,” katanya.
Ia berpesan agar semua peserta untuk mematuhi apa yang sudah di putuskan dalam kegiatan tudang sipulung.
“Intinya kesepakatan kita rencanakan, kita yang rumuskan, kita juga yang melaksanakan jadi kita minimalisir pelanggaran, apalagi kita semua telah berjanji untuk mematuhi kesepakatan tersebut,” tandasnya.
Dalam musyawarah tersebut, diungkap beberapa serangan hama dan penyakit terutama yang perlu diwaspadai di antaranya hama tikus, ulat grayak, wereng, walang sangit dan burung.
Salah satu saran yang diajukan pada kegiatan tersebut yakni hendaknya air irigasi mendahulukan daerah hilir kemudian ke hulu. DP