PAREPARE, MERPOS – Sedikitnya 1.500 warga dari Komunitas PADATINDO menyatu hadir pada sosialisasi sekaligus mendeklarasikan dukungan kepada Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare periode 2024-2029, Ir H Muhammad Zaini dan Prof Dr H Bakhtiar Tijjang MM.
Deklarasi dirangkaikan dengan sosialisasi bersama MZ BerBAKTI yang dilaksanakan di Jalan Pelita Tenggara, Kelurahan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung, Parepare, Jumat (13/9/2024) sore.
Hadir beberapa tokoh masyarakat Toraja termasuk tokoh yang tergabung dalam pengurus Tim Komunitas PADATINDO, di antaranya Ketua Alexander S.R, Wakil Ketua Egidius A Suka, Sekretaris Petrus Kabel Banglangi, Wakil Sekretaris Bartho Sarunggaga, dan Bendahara Antonius Karo.
Pendeta Lipni More S.Th dan Pendeta Joni Palinggi S.Th, M.Ag, turut hadir memberikan dukungan sekaligus memohonkan doa untuk pasangan MZ BerBAKTI agar diberi kemudahan untuk memimpin Kota Parepare kedepan.
Hadir pula perwakilan partai pengusung MZ-BerBAKTI, yakni Partai Gerindra dan PKB, di antaranya Anggota DPRD Parepare Dapil Bacukiki dari Partai Gerindra sekaligus Ketua Tim Pemenangan MZ-BerBAKTI, Muhammad Yusuf Lapanna, Anggota DPRD Parepare Dapil Bacukiki Barat dari PKB, Hasib Hasyim, pengusaha yang juga sahabat karib MZ, H Sudibyo, relawan dan simpatisan MZ-BerBAKTI.
“Dalam kerinduan dan harapan kami bersama-sama sebagai keluarga besar PADATINDO, kami hadir di sini untuk menyatakan dukungan dan untuk mendengarkan sosialisasi bagaimana kedua hambamu ini (Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang), Tuhan akan percaya untuk memimpin kota (Parepare) yang kami cintai ini dalam kerukunan umat beragama, dalam kehidupan bersama-sama dan dalam pembangunan bangsa dan negara kami,” ucap Pendeta Lipni More S.Th, memohonkan doa kepada MZ-BerBAKTI.
Ketua Tim Komunitas PADATINDO, Alexander S.R dalam sambutannya mengatakan, sebagai pengurus mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak ibu yang sudah terlibat dalam organisasi PADATINDO, dengan maksud satu tujuan yaitu mendukung Muhammad Zaini-Bakhtiar Tijjang menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare.
“Dan kita satukan tekad kita, satukan tujuan kita. Jangan ada yang berkepala dua, lain di mulut lain di hati, itu jangan terjadi di antara kita. Harapan kami sebagai pengurus tentunya kepada semua bapak ibu yang sudah tergolong dalam PADATINDO ini, bagaimana kita untuk melangkah maju dan kita boleh berhasil menjadikan MZ (Muhammad Zaini) dan BAKTI (Bakhtiar Tijjang) menjadi Wali Kota Parepare,” Harap Alexander.
Sementara Bacalon Wali Kota Parepare Muhammad Zaini mengucapkan terima kasih atas sambutan, dukungan serta doa dari komunitas PADATINDO untuk memenangkan pasangan MZ-BerBAKTI di Pilkada Parepare 2024.
“Tentunya suatu kebanggaan buat saya bisa hadir di hadapan kita semua. Ini juga saya kembali ke tempat yang kedua kalinya di sini sekaligus bernostalgia karena saya pernah tinggal di sini. Saya asli anak Ujung Bulu,” kata MZ.
“Saya tau persis keluarga besar saudara kami yang dari Toraja. Saya sendiri tidak asing dengan orang Toraja. Di perantauan (Jayapura) hampir enam puluh persen karyawan saya orang Toraja,” tambah MZ disambut tepuk tanga ribuan warga Komunitas PADATINDO yng hadir.
MZ menyampaikan niatnya kembali ke Parepare untuk menjadi pemimpin bukan menjadi penguasa. Dirinya hadir untuk mengurus masyarakat bukan mau diurus apalagi menguras. Melakukan pemerataan untuk kesejahteraan masyarakat Parepare.
“Saya bersama Pak Prof Bakhtiar sudah bersepakat hadir membawa perubahan-perubahan untuk kesejahteraan masyarakat. Semua yang bengkok-bengkok akan saya luruskan,” ungkapnya.
“Saya tidak mau janji-janji gratis. Tapi apa yang menjadi hak masyarakat, sesuai dengan aturan-aturannya saya gratiskan ki’ semua. Tidak ada lagi hak masyarakat yang dibegal atau dibelok-belokkan,” sambungnya.
MZ mengemukakan, bila diberi amanah sebagai Wali Kota Parepare, dirinya mengajak masyarakat untuk ikut terlibat bersama-sama dalam pembangunan.
“Bila diberi amanah, saya ajak ki’ semua membangun kota yang sama-sama kita cintai ini. Masyarakat harus dilibatkan dalam pembangunan. Ada namanya skala prioritas yang berbasis kebutuhan masyarakat. Jadi ki’ pemain, jangan jadi penonton di kampung sendiri,” jelasnya.
MZ menyebut, kebijakan dalam hal pembangunan itu berdasarkan skala prioritas kebutuhan dan usulan dari masyarakat. Bukan membangun berdasarkan keinginan pemimpin apalagi usulan pembisik.
“Saya sampaikan ki’, tolong masyarakat diskusikan secara bersama apa yang dibutuhkan di daerahnya. Jika sudah ada kesepakatan warga apa yang menjadi kebutuhan di daerah itu sampaikan ke saya, maka itulah yang akan dibangun karena memang kebutuhan yang diinginkan masyarakat,” terangnya. (*)