SIDRAP, MERPOS – Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Panen Raya Padi serentak yang digelar di 14 provinsi di Indonesia, Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini dihadiri Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif dan Wakil Bupati Nur Kanaah bersama unsur Forkopimda setempat, perwakilan Bulog, Dewan Forum Bulog, BPS, dan PT Pupuk Indonesia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BIPS), Dr. Amin Nur dalam laporannya menyebutkan bahwa kegiatan panen raya ini diikuti oleh 161 kabupaten/kota di 14 provinsi. “Khusus untuk Sulawesi Selatan, terdapat 14 kabupaten/kota yang turut serta, dengan luas panen mencapai 11.300 hektar, termasuk Kabupaten Sidrap,” katanya.
Amin mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian sejak 2024 telah mendukung peningkatan produksi pertanian dengan menyalurkan 610 unit pompa air untuk mengairi sekitar 6.500 hektar lahan. “Selain itu, 10 unit irigasi perpompaan juga telah dimanfaatkan secara optimal,” ungkapnya.
Untuk tahun 2025, tambah Amin, Kementerian Pertanian juga memberikan dukungan untuk pertanian di Sidrap melalui program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLA) seluas 18.000 hektar yang diusulkan oleh Bupati Syaharuddin.
“Saat ini, program tersebut telah terealisasi pada lahan seluas 8 hektar dan akan dilanjutkan dengan eksekusi SIB serta rekonstruksi sekitar 3 hektar. Minggu ini, tim dari SBI Unhas Makassar dijadwalkan turun langsung ke lapangan,” beber Amin.
Sementara, Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan panen raya yang serentak ini dan mengajak para penggilingan padi untuk menjaga stabilitas harga gabah.
“Kami imbau agar harga gabah tetap dijaga di angka Rp6.700 hingga Rp6.800 selama musim panen ini. Ini penting untuk menjaga semangat para petani, terutama generasi muda penerusnya,” tegas Bupati
Sesuai instruksi Presiden RI Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, melalui Kementerian Pertanian dan Forum Bulog, harga pokok pembelian (HPP) gabah ditetapkan sebesar Rp6.500. Namun di Sidrap, harga tersebut justru menjadi yang tertinggi secara nasional, yakni mencapai Rp6.700 hingga Rp6.800.
“Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa Sidrap terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” pungkas Syaharuddin. IRJAS/DP