SOPPENG, MNC — Pelatihan Desa Wisata (Deswita) Angkatan III tahun 2023, di laksanakan di Aula Kantor Gabungan Dinas Kabupaten Soppeng, Senin (15/5/2023).
Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Makassar bekerjasama Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng
Ketua Panitia, Yanni Perawati Bunoto, Widyaiswara Balai pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi makassar Kemendes PDTT.
“Tujuan kegiatan untuk mendorong berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa, melalui wisata, meningkatkan kreavitas dan peluang di bidang pariwisata, sebut Yanni.
Dikatakan, usaha ekonomi produktif yang mendukung kepariwisataan, Mendorong berkembangnya usaha mikro informal. Untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa wisata.
Selain itu memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan.Serta berbagi pengalaman dalam membangun dan mengembangkan sektor pariwisata di lingkup desa. Kegiatan ini akan berlangsung selama 4 Hari, mulai 15 Mei hingga 18 Mei 2023.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Soppeng mengutarakan, Pembangunan kepariwisataan memerlukan dukungan, dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan di bidang pariwisata. Masyarakat adalah salah satu unsur penting bersama sama dengan pemerintah. Maupun kalangan usaha/swasta yang bersinergi melaksanakan dan mendukung pembanguan kepariwisataan.
Juga peran masyarakat adalah sebagai subjek dan juga penerima manfaat pengembangan wisata. Untuk itu dibutuhkan dukungan masyarakat dalam meraih keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan. Dibutuhkan proses dan pengkondisian untuk mewujudkan masyarakat yang sadar wisata, jelas Kadis.
Dikatakan, salah satu model pembangunan pariwisata yang mengkolaborsikan fungsi pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku adalah pengembangan desa wisata. Pengembangan desa wisata mendorong berbagai upaya untuk melestarikan dan memberdayakan potensi budaya. Serta kearifan lokal yang ada di masyarakat. Konsep pengembangan desa wisata adalah menjadikan desa sebagai sebuah destinasi pariwisata, tandasnya.
Pengembangan desa wisata berjalan begitu pesat dan menyebar di hampir seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Dengan memegang nilai – nilai luhur yang tertanam dalam keseharian masyarakat lokal. Maka desa wisata diharapkan dapat berkembang secara mandiri dengan tetap mengusung semangat kebersamaan khas masyarakat desa.
Pemerintah Daerah Kabupaten Soppeng telah menetapkan 5 desa wisata yakni,Desa Mattabulu, Desa Citta, Desa Timusu, Desa Lompulle dan Desa BuluE
-Pada kesempatan ini kami menyampaikan selamat kepada Desa Mattabulu yang telah berhasil menduduki urutan 300 dan desa Lompulle yang telah berhasil menduduki urutan 500 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Dalam rangka upaya pengembangan desa wisata. Maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI melalui Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Makassar. Menyelenggarakan Pelatihan Desa Wisata dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan Masyarakat Desa sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam mengelola desa wisata.
Turut hadir Pelatih dari Balai Pemberdayaan Masyarakat dan desa tertinggal.
(ANTHO MASLAN/MNC)