PINRANG, MERPOS – Komisi IV DPRD Kabupaten Pinrang, menggelar
Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Paspor dan Koni dengan agenda, membahas program kegiatan dan realisasi anggaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispaspor), dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pinrang, Jumat, (17/1/2025). bertempat di ruang rapat Komisi IV.
Rapat dipimpin langsung Ketua Komisi IV, A. Riksan didampingi Wakil Ketua Komisi IV, Drs. H. Hamzah dan Sekretaris Komisi IV, Harun, S.Pd.I serta dihadiri Anggota Komisi IV lainnya yakni, Jefriadi, SE, Hj. Irmawati Bakri, A.Md.Keb, M. Faisal, S. ST, dan Drs. H. Massere, M. Pd. Turut hadir, Kadis Paspor, Andi Suyuti, Sekretaris KONI Pinrang, Munarpa dan Wakil Ketua KONI Muhammad Nur.
Menurut Kadis Paspor, A. Suyuti, untuk olahraga yang mengandung prestasi memang dimitrakan dengan KONI. Adapun penganggaran cabang olahraga (Cabor) yang dinaungi KONI memang sudah terplot melalui TAPD, Dispaspor hanya menerima dan menyalurkan anggaran itu ke KONI. Dispaspor tidak melakukan intervensi karena dinamika prestasi di Cabor ini ada fluktuasi. Jadi, Dispaspor hanya memberikan rekomendasi-
rekomendasi kepada KONI mengenai Cabor, supaya ada skala prioritas sekaitan dengan capaian prestasi khususnya di multi even seperti Pekan Olah Raga Daerah (Porda).
“Mengenai prestasi atlit kita pada Porda, sambung A. Suyuti, pada Porda Pinrang, kita rangkin 9 se Sulsel, namun pada Porda di Sinjai, kita merosot hanya berada pada rangkin ke 15. Ini tentu memerlukan penanganan khusus untuk kegiatan Porda yang akan dilaksanakan di Wajo pata tahun 2026 mendatang.
Menurut saya, kata A. Suyuti, di KONI itu perlu ada Pusat Pelatihan Daerah (Pelatda), jika akan menghadapi sebuah even seperti Porda. Jadi, atlit tidak dilepas begitu saja. Dan ini sudah dilakukan oleh beberapa daerah termasuk Pemrop Sulsel”, terang A. Suyuti.
Sementera itu, Sekretaris KONI Pinrang Munarpa menjelaskan, KONI mempunyai tugas yaitu mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan untuk membangun watak, dan mengangkat harkat serta martabat kehormatan daerah.
Sambung Munarpa, pengurus KONI saat ini sudah berjalan sekitar 2 tahun. Pada tahun 2023 lalu, fokus untuk melakukan identifikasi atlit. Dan pada tahun 2024 lalu, lebih banyak melakukan pembinaan atlit. Tahun 2024, KONI sudah melakukan pembinaan cabang olahraga kurang lebih 28 Cabor.
Ada lima turnamen yang telah dilaksanakan KONI, kata Munarpa, pada tahun 2024 lalu. Yaitu, turnamen tennis meja antar pelajar se Sulselbar, turnamen pencak silat se Kabupaten Pinrang, turnamen brich, dan turnamen nasional panjat tebing yang dihadiri 21 provinsi.
Sebenarnya, kata Munapa atlit di Pinrang itu cukup berprestasi. Ada 10 atlit Pinrang yang lolos masuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) yang tersebar di 6 cabang olahraga.
M. Faisal, salah satu Anggota Komisi IV mengungkapkan, masalah prestasi atlit ini, harus melalui planning yang baik khususnya masalah penganggarannya. Mestinya, anggaran yang mengikuti planning, bukan sebaliknya, planning mengikuti anggaran yang ada.
Masalah atlit berprestasi, kata M. Faisal, yang ditarik dan digunakan oleh kabupaten lain pada even Porda, mestinya KONI mempertahankan itu jangan biarkan diambil daerah lain.
Senada dengan itu, Harun, Sekretaris Komisi IV mengungkapkan, “kalau memang KONI memiliki perencanaan yang baik, kami Anggota DPRD khususnya Komisi IV tentunya akan mendukung dan akan membantu KONI mendorong masalah penganggarannya di pemerintah daerah,” ungkap Harun. (SULAIMAN SAMAD/MERPOS)