JAKARTA, MNC – Persepakbolaan Indonesia bisa disebut menemui babak baru pasca AFF Suzuki Cup 2020 yang digelar, Desember 2021 hingga awal Januari 2022 di Singapura. Sejumlah informasi mencuat yang menjadi indikasi dinamika sepakbola indonesia ke arah positif.
Lantaran penampilan Timnas yang ‘menggigit’, sejumlah pemainnya dilirik klub asing. Diantaranya, Alfeandra Dewangga, (19 tahun), bek timnas tak tergantikan selama kompetisi AFF, dikabarkan bakal direkrut Joannan Dragons, klub Liga 2 Korea Selatan.
Masih dari Korea Selatan, pemain muda terbaik piala AFF 2020, Pratama Arham, juga diburu klub Dae jeon Hana Citizen, juga klub kasta kedua sepakbola ‘negeri ginseng itu’.
Informasi lainnya, pemain kunci Asnawi Mangku Alam yang merumput di Ansan Greeners Korsel dan Egy Maulana Vikri yang bergabung dengan FC Senica Slovakia, pernah di-isukan tak jelas klubnya karena masa kontraknya habis. Belakangan, kedua pemain andalan timnas itu ternyata kembali diperpanjang kontrak di klubnya.
Usai AFF Cup di Singapura, debut Timnas Indonesia tahun 2022 cukup padat. Pertama, Timnas akan turun di AFF Cup U-23, 14-26 Februari 2022. Setelah itu, menjalaninlaga di South East Asian Games (SEA Games), 12-23 Mei 2022 kemudian Kualifikasi Piala Asia 2023, 14 Juni 2022.
Pelatih Timnas Shin Tae-yong (STy ) sejatinya dinilai berhasil ‘mendongkrak” performa tim dengan pilihan pemain muda di tim senior. Bahkan berhasil menghantar timnas meraIh runner up AFF, kompetisi sepakbola negara-negara ASEAN (Association South East Asian Nations).
Meski demikian, menuju deretan laga yang bakal dijalani timnas 2022 ini, STy putar otak. Pelatih asal Korea Selatan — yang menukangi Timnas Korsel di Piala Dunia lalu — membidik sedikitnya 4 pemain keturunan untuk diproses naturalisasi. Obsesinya, meningkatkan kulitas tim agar bisa mengoleksi juara yang menjadi beban moral baginya.
Terakhir ini merebak informasi bahwa setelah sebelumnya merekrut pemain keturunan Elkan Baggott memperkuat skuad timnas, kini muncul 4 nama pemain keturunan yang dilirik STy.
Paling teranyar namanya, Jordi Amat, kini merumput di Belgia. Sosok Jordi Amat, pemain berdarah Makassar-Maluku, merupakan pemain berpengalaman di level teratas jagad sepak bola Benua Biru. Baik di liga Spanyol, liga Inggeris dan hingga kini di Belgia. Jordi Amat, spesialisasinya sebagai bek tengah, sama dengan Fakhruddin Aryanto di timnas.
Jordi Amat di Eropa sana, kerap tampil berduel pemain terbaik dunia, Christiano Ronaldo maupun Lionel Messi. Oleh karena itu pemain yang biasanya turun dengan posisi bek tengah ini digadang-gadang bakal menyegel tempat utama di jantung pertahanan timnas jika berhasil direkrut. Demikian dilansir Bola.Okezone.com, (07/01/2022), lalu.
Pemain lain yang juga ditangkap radar Coach STy, mencuat nama Mees Hilgers, (20 tahun). Pesepakbola tersebut kini bergabung di klub FC EdhesiveTwente, kasta tertinggi Liga Belanda. Mees Hilgers disebut-sebut bertipe pemain lugas mirip bek timnas, Alfeandra Dewangga.
Jordi Amat, pemain keturunan berdarah Makassar-Maluku bidikan STy (Foto:/Instagram@jordiamat5/).
Ragnar Oratmangoen, Potensi Bomber Timnas
Bidikan STy berikutnya, muncul nama Ragnar Oratmangoen, pemain Go Ahead Egles. Keistimewaan incaran STy yang satu ini bisa dibilang multi posisi. Bisa gelandang sentral, second striker atau penyerang tengah. Artinya, berpotensi jadi bomber timnas. Katakter bermainnya, lebih dekat ke gaya permainan Irfan Jaya dan Ramai Rumakiek.
Yang terakhir, berhembus nama Sandy Wals. Disebutkan, pemain ini bertipikal militan dan petarung bak Asnawi Mangkualam, peraih penghargaan the most energetic player (pemain paling energik) pada ajang AFF Suzuki Cup di Singapura.
Respon yang muncul, bila keempat pemain yang rencana di-naturalisasi itu berhasil, diprediksi bisa ‘menggoyahkan ‘ posisi sejumlah pemain kunci timnas yang belakangan ini gregetnya menjanjikan.
Dalam hal ini, karena adanya kesamaan posisi dan kemiripan gaya permainan — dari deretan rencana rekruitmen pemain keturunan tersebut,
— posisi pemain terancam bergeser atau berubah. Paling tidak dalam debut timnas mereka bakal duduk di bangku cadangan.
Pemain-pemain kunci yang dimaksud antara lain, Asnawi Mangkualam yang mirip Sandy Walsh dan Irfan Jaya serta Ramai Rumakiek yang relatif sama dengan Ratnar Oratmangoen. Selanjutnya, Alfeandra Dewangga yang bergaya lugas, dilihat seperti Mees Hilgers dan Fakhruddin Aryanto berposisi sama dengan Jordi Amat.
Namun, kalau dipandang dari sudut kedalaman tim dan gaya strategi STy, layaknya tak perlu muncul kekhawatiran berlebihan. Sebab kehadiran pemain naturalisasi tersebut kalau jadi, justru memperkuat kedalaman skuad timmas.
Selebihnya, akan menjadi potensi memadai bagi STy untuk menyusun taktik dan strategi STy yang dikenal kreatif dan dinamis. Dampak positif lainnya, para pemain termotivasi untuk bersaing dan meningkatkan diri yang ujung-ujungnya bakal memicu peningkatan performa tim.
Informasi lain yang juga sensasional di jagad sepakbola tanah air pasca Piala AFF berikut pasca liga 2, seputar pemain liga 1. Adalah Ceo RANS Cilegon FC, Raffi Ahmad dikabarkan berminat merekrut pemain kelas atas Eropa, Mezut Ozil.
Siapa yang tak kenal Mezut Ozil, midplayer yang lama memperkuat Real Madrid dan Timnas Jerman. Hebohnya, meski penampilan pemain berdarah Turki mulai menurun, data transmarket-nya masih berh8arga ‘selangit’ jauh di atas level rata-rata harga rekrutmen pemain asing liga 1 selama ini.
Nah, seriuskah Raffi Ahmad, pemilik klub promisi Liga 1 dari Liga 2 untuk mendatangkan Mesut Ozil, ataukah sekedar sensasi belaka? Kejelasannya patut dijawab sendiri Raffi Ahmad, selebrita yang relatif baru nimbrung di pentas sepak bola tanah air. (ABDUL/MNC).
Ragnar Oratmangoen, pemain keturunan yang bisa jadi bomber Timnas (Foto: Dok, Suara.com).