LUWU TIMUR, MNC. – Ribuan umat Islam di Kota Malili Kabupaten Luwu Timur memadati Lapangan Andi Nyiwi untuk melaksanakan Shalat Iedul Fitri dalam rangka Hari Raya 1 Syawal 1439 Hijriyah.
Begitu padatnya jumlah jamaah yang ikut menyemarakkan hari kemenangan umat Islam tersebut, menyebabkan sebagian jamaah lainnya harus sholat di jalan raya.
Shalat Ied di lapangan Andi Nyiwi diikuti Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler bersama Wakil Bupati, Irwan Bachri Syam, Ketua DPRD, H. Amran Syam, Wakil Ketua I DPRD, HM. Siddiq BM, Kapolres Luwu Timur, AKBP Leonardo Panji Wahyudi, Sekda, Bahri Suli dan sejumlah Kepala OPD juga terlihat hadir melaksankan sholat Ied.
Bertindak selaku Khatib Shalat Ied di lapangan Andi Nyiwi adalah DR. H. Rukman Said yang juga Dosen IAIN Palopo.
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler dalam sambutannya mengatakan, hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriyah merupakan hari kemenangan bagi umat Islambyang diraih setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa menahan haus dan lapar serta menjaga hawa nafsu, membawa manusia kembali suci.
Makna lain, kata Husler, Hari Raya Iedul Fitri juga merupakan momentum untuk mempererat silaturahim dengan sanak saudara dan tetangga, baik yang jauh maupun yang dekat, untuk saling memaafkan.
“Semoga dengan hati yang lapang, kita mampu merajut ukhuwah serta mengokohkan sinergitas dalam rangka membangun masyarakat menuju Luwu Timur Terkemuka 2021,” kata Bupati Husler, Jumat (15/06/2018).
“Esensi Idul Fitri haruslah dijadikan moment yang bermakna dalam upaya meningkatkan kualitas keislaman, keimanan dan kualitas kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
Menutup sambutannya, orang nomor satu di Luwu Timur ini juga mengingatkan akan pelaksanaan hajatan demokrasi yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang tinggal beberapa hari lagi. Menurutnya, meski suhu politik akan sedikit memanas dan bergejolak namun Pemerintah berharap agar tidak terjadi perpecahan di antara sesama masyarakat Kabupaten Luwu Yimur.
“Kita sebagai warga negara, khususnya masyarakat Luwu Timur tetap bisa menghadapi hajatan demokrasi ini dengan tenang dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan. Mari kita gunakan hak kita untuk bersuara dan membuat perubahan yang lebih baik bagi Sulawesi Selatan,” tutupnya. (suardi/ika).