SALAH satu fungsi dari belahan otak kanan adalah imajinasi. Jika dikaitkan dengan tokoh, tepat ditujukan kepada H. Syarifuddin, Ketua Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengabdi sejak 2023 lalu.
Tokoh imajinatif di HIPAKAD ini, juga terbilang inspiratif. Mengapa? Karena Haji Syarif, begitu sapaan akrabnya, cenderung melihat gambaran besar, berpikir secara keseluruhan dan merangkum berbagai aspirasi. Selain itu, dia juga selalu mencari jalan dengan menberikan solusi cerdas, humoris, dan selalu kaya dengan ‘Kata-kata Pagi yang menginspirasi.
Bukan hanya itu, Sang Pendobrak ini juga berani menulis berita tentang kekisruhan yang terjadi di tubuh Anak Tentara, mengingat Haji Syarif adalah seorang jurnalis yang juga pengelola media online : Yudhaindonesiannews.com. Sehingga, kegelisahannya itu tanpa pamrih, hingga terbentuk Tim Kerja Normalisasi (TKN) pada 8 Juni 2025 di Makassar. Nawaitunya kembali mempersatukan HIPAKAD Sulsel.
Pembentukan TKN HIPAKAD Sulsel ini tidak hanya melibatkan Haji Syarif sendiri.
Peggemar otomotif yang tergabung sebagai member Mobil Feroza Club ini bekerja sama beberapa rekannya, diantaranya, Herman Tandek, Syahtriwahyuni Rukka, Nidya Puspaningrum, Dyah Mustika (Makassar), Syamsuddin Siman, Marno Pawessai, Hj. Halijah, Darwana, Andi Djais (Parepare), Syamsul Akkae, Rosmini (Pinrang), Elef Oktovianus (Luwu), Achmad Hamjan (Sinjai), dan H.Syarifuddin (Bulukumba). Mereka berkontribusi dalam bentuk ide dan pikiran, tenaga, dan juga finansial.

Simpatisan TKN HIPAKAD Sulsel lainnya ada Tiurma Hutasoit (Toraja Utara), Sahar Sijaya (Jeneponto) dan Saidul Sahar (Luwu). Serta tidak mendukung lagi Orva Frans Karangan sejak September 2024, Mardiana (Ketua DPC Makassar), Andi Sikin (Ketua DPC Soppeng) dan Andi Agus Gengkeng (Ketua DPC Barru).
Bahkan sudah disampaikan via WhatsApp Orva Frans Karangan, bahwa ‘bentuk meki pengurus baru HIPAKAD Kabupaten Barru. September itu juga via zoom meeting dua kali bersama DPP dan 7 DPC. Serta turut mendukung TKN, Junaidi (mantan Sekretaris DPD HIPAKAD Sulsel). Seluruh tersebut namanya, ada yang dibekukan, diberhentikan oleh Orva Frans Karangan, ada pula mengundurkan diri.
Musyawarah mufakat TKN HIPAKAD Sulsel, di Cafe 1001 Makassar menghasilkan Struktur Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) Tim Kerja Normalisasi yakni Achmad Hamjan (Ketua), Herman Tandek (Sekretaris), Syahtriwahyuni Rukka (Bendahara) dilengkapi Anggota yang hadir.
Notulen rapat dibubuhi tanda -tangan dan persuratan hari itu juga dilayangkan, ke Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Sulsel Brigjen (Purn) Andi Baso Amirullah dalam bentuk dokumen PDF. Sebelumnya, Herman Tandek bersama Yuni Rukka menggelar audiensi bersama Pembina HIPAKAD Sulsel Itu di rumah kediamannya.

Gema Tim Kerja Normalisasi HIPAKAD Sulsel direspon, hingga Ketua Umum Hariara Tambunan memerintahkan Herawati (Pengurus DPP) memfasilitasi ‘Dilema’ HIPAKAD Sulsel yang dipimpin Orva Frans Karangan dalam kurun waktu 4 tahun lebih.
Adapun KSB TKN itu, tidak berambisi menjadi Ketua HIPAKAD Sulsel, hanya sebatas menyelamatkan organisasi dan menjaga persatuan agar tidak terjadi perpecahan yang berkelanjutan. Bedakan aspirasi dan ambisi.
Hera yang berprofesi sebagai advokat itu yang mendapat amanah dari Ketum, sudah melakukan investigasi dan memiliki data. Juga telah melaksanakan zoom meeting bersama DPP HIPAKAD dan Ketua DPD HIPAKAD Sulsel pada 8 Juli 2025 lalu, dengan catatan hasil pasti dilaporkan ke Ketua Umum Hariara Tambunan.
Selanjutnya, giliran TKN HIPAKAD Sulsel mengundang pihak DPP dan dihadiri Ketua Organisasi Kader dan Keanggotaan (OKK) Johanis Ratag, Sekretaris Jenderal H. Agus Miftah dan Pengurus Pusat Herawati via zoom meeting pada Ahad, 20 Juli 2025 lalu yang dimotori Haji Syarif (Pensiunan PLN), tokoh Imajinasi gelaran MERPOS. (Bersambung)