OPINI, MERPOS .Bicara terkait penyebutan ‘Sinjai Sehat’ tidak terlepas dari pelayanan kesehatan yang baik secara universal.
Dampaknya terhadap masyarakat nasional, pun patut disyukuri.
Dimana Kabupaten Sinjai yang kini dipimpin Teuku Raja Fahsul Falah, turut menyambung pucuk program kesehatan. Bahkan terbaru Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai menerima kucuran Anggaran DIF, yang diperuntukkan bagi masyarakat melalui kegiatan Intervensi Stunting meliputi 9 Kecamatan.
Penanganan Stunting tersebut, melibatkan langsung sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sinjai. Yang paling menonjol melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfo) Sinjai.
Sebesar Rp 300. 000, 000,- anggaran DIF 2023, yang digunakan untuk program pencegahan dan Intervensi Stunting.
Penjabat Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah tampaknya sangat penuh semangat dalam mensukseskan program tersebut.
Moga-moga Kabupaten Sinjai kedepannya masuk kategori Zero Stunting. Tak hanya DIF menyentuh masyarakat pada program pencegahan dan penanganan Stunting. 67 Desa di Kabupaten Sinjai pun menggunakan anggaran Negara melalui Dana Desa (DD). Dengan nominal masing- masing berbeda jumlah nya.
Meskipun hingga kini Publik belum mengetahui secara pasti, apakah program tersebut sepenuhnya telah terealisasi termasuk masing- masing besaran anggaran, yang digunakan pada giat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) atau penanganan Stunting tersebut.
Lantaran kesannya Pemerintah Desa tak begitu aktif mengungkap ke khalayak ramai (Publik).
Kendati demikian, sebelumnya Pemkab Sinjai telah banyak melakukan terobosan untuk berinovasi yang berpacu pada 3 pilar Pembangunan yakni, Pendidikan, Agama dan Kesehatan.
Keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat ‘Berkualitas’ yang mengarah pada pelayanan kesehatan memadai, pada 2004. Pemkab Sinjai mengeluarkan Perda No 3 Tahun 2004 menyangkut Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Kemudian, seiring berjalannya waktu, profil pelayanan kesehatan secara universal di Indonesia disambung melalui program BPJS.
Begitu pun program 3 pilar tetap melaju di Sinjai. Pendidikan dan kesehatan gratis telah lama diberlakukan Pemkab Sinjai. Kemudian bidang Keagamaan, Pemkab Sinjai rutin menyalurkan insentif keagamaan seperti diperuntukkan bagi Guru Mengaji. Inilah alasan mengapa Daerah yang dijuluki Bumi Panrita Kitta juga disebut Sinjai Sehat.
Kota Bersatu 9 Januari 2024.