SOPPENG, MNC – Bila kita menyempatkan diri berkunjung ke Desa Panincong, terlihat sebuah kompleks bangunan sekolahan yang layak dan siswanya cukup ramai. Sekolah tersebut dikenal bernama SMP Negeri 3 Marioriawa yang berlokasi di Jl Pendidikan Nomor 1 Desa Panincong Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng, Sulsel.
Bila ditelisik, sekolah ini relatif jauh atau sekira 20-an kilometer lebih dari Kota Watansoppeng, ibukota Kabupaten Soppeng ke arah Utara. Meski demikan, eksistensi sekolah ini tak kalah dengan sekolah menengah yang ada di kota. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berjalan tertib dan lancar sesuai dengan kurikulum pendidikan. Bahkan sekolah ini telah menyandang predikat Akreditasi A.
Diperoleh data, SMP Negeri 3 Marioriawa jumlah siswanya lumayan banyak, yakni menampung siswa dan siswi sebanyak 247 orang. Sejumlah siswa tersebut terbagi menjadi 9 (sembilan) rombel (rombongan belajar), menempati ruang kelas belajar yang tersedia. Sekolah ini juja dilengkapi dengan mushallah dan sejumlah fasilitas lainnya. Mushallahnya, bisa menampung sekira 200-an jamaah.
Sedangkan jumlah tenaga pengajar atau guru mata pelajaran sekolah ini juga lengkap, yakni sebanyak 25 orang, meski sebagian masih merupakan guru honorer. Jelasnya, 19 orang guru berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau istilah sekarang disebut ASN (Aparat Sipil Negara). Selebihnya, 6 oràng masih berstatus tenaga guru honorer atau non ASN.
Saban hari di setiap hari sekolah, ketika menjelang salat dzuhur berkumandang suara adzan dari sebuah muhshallah yang berada di kompleks sekolahan. Sementara itu, terIihat siswa-siswi pada berhamburan dan terkonsentrasi menuju mushallah tersebut.
Sesaat kemudian, di bawah bimbingan kepala sekolah dan para guru dilaksanakan salat dzuhur berjamaah. Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin di sekolah itu sejak beberapa tahun lalu, sebelum merebaknya kasus pandemi covid -19.
Inovasi Sekolah yang Positif
Selintas, kegiatan tersebut tidak, begitu rumit, namun manfaatnya cukup berarti karena terkait dengan pembinaan karakter dan moral di usia dini. Kegiatan tersebut merupakan inovasi pihak sekolah yang positif, namun tidak semua sekolah menengah umum sejenis melaksanakan kegiatan seperti ini.
Oleh karena itu, inovasI tersebut patut diapresiasi. Betapa tidak, kegiatan ini dinilai memberikan semacam nilai plus (nilai tambah) terhadap mata pelajaran pokok yang didapatkan siswa di sekolah. Di sampimg itu, terjadi silaturahmi dan kebersamaan dalam kerangka kegiatan ibadah untuk memperkuat nilai moral siswa.
Kepala SMP Negeri 3 Marioriawa, H. Suardi, S.Pd., M.Pd yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu, (24/11/2021), memberi kejelasan tentang makna kegiatan itu. “Aturan yang kami terapkan kepada siswa itu adalah sebagai upaya penerapan pembinaan akhlak dan moral untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlak dan beriman,” ungkapnya kepada MERPOSnews.com.
Kepsek yang cukup ramah dan menghargai insan pers itu lebih jauh menggambarkan bahwa, dengan kegiatan ini diharapkan para siswa yang tamat atau alumni sekolah ini dapat mengaplikasikan nilai – nilai moral yang didapatkan. Baik ketika mereka lanjut ke jenjang sekolah yang lebih tinggi seperti SMA dan sederajat, maupun ketika terjun ke masyarakat nantinya.
Menurutnya, bentuk pembinaan akhlak dan moral yang diberikan kepada para siswa adalah, setiap hari sebelum pulang ke rumahnya masing – masing, siswa diharuskan melaksanakan salat dzuhur secara berjamaah yang hanya menelan waktu sekira 10 menit. Diakuinya, kegiatan ini diterapkan sejak tahun 2017 hingga sekarang.
Prakarsa yang dilakukan ini, lanjutya, berguna untuk menanamkan kepribadian dan kebiasaan kepada siswa. Sehingga terbiasa untuk melaksanakan salat dengan tepat waktu (on time), agar menjadi siswa yang berakhlak dan bermoral sebagai generasi penerus bangsa.
“Melalui pembinaan seperti ini pada intinya bertujuan agar siswa memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter serta memiliki kepribadian yang baik sesuai norma- norma agama dan budaya Indonesia, ” cetus H. Suardi yakin. (ANTHO MASLAN – GAZALI RASYID/ABDUL/MNC).
Para Siswa SMPN 3 Marioriawa dan Kepsek serta Wartawan MERPOS pada saat shalat dzuhur berjamaah