PAREPARE, MERPOS – Pantai merupakan sebuah tempat yang sangat menenangkan dan mampu membawa kenyamanan dan kedamaian. Tiupan lembut angin dan deburan ombak serta udara laut yang segar menghangatkan suasana hati.
Panorama ini menciptakan nuansa romantis menggambarkan suasana senja yang mempesona. Refleksi cahaya matahari di atas air dan gelombang laut yang tenang membius hati untuk menciptakan kedamaian dan keindahan alam ke dalam pikiran dan perasaan menjadi sumber inspirasi.
Begitulah gambaran di Pinggir Pantai Senggol (Pare Beach) Kawasan Kuliner, Kota Parepare. Sulawesi Selatan, tepatnya di Warkop Sweetness 588, Kamis sore menjelang petang (14/11/2024) : Temu Kangen Bertiga Spesial Sambung Rasa.
“Kita akan konsolidasi sesama anak tentara dan purnawirawan. Memperkuat silaturahmi dan kebersamaan meskipun tidak lagi menjadi Pengurus Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD),” ujar Syamsuddin Siman, pensiunan ASN yang merupakan pengurus pertama HIPAKAD Parepare, mengawali perbincangan santai diselingi canda tawa tersebut.
Wenpy, panggilan akrab Syamsuddin Siman, mengatakan, organisasi itu pengabdian dan wadah perkumpulan untuk bersilaturahmi dan berinteraksi serta berdiskusi dalam berbagai masalah.
“Namun, tidak dipungkiri, pasti ada perbedaan pendapat di dalam kebersamaan tersebut, sehingga terkadang terjadi Miskomunikasi. Nah, inilah yang perlu diluruskan. Hindari permusuhan yang tidak berujung pangkal. Mari-ki rekonsiliasi,” ajak senior HIPAKAD ini mengingatkan.
Suasana yang sejuk dihiasi sebuah lilin ulang tahun ke 70 untuk Pak Syam. Pengurus Kedua HIPAKAD Firman A. Prawiro, SH, MH mengungkapkan : “Kita bagaikan penjernih yang berarti tiga mantan pengurus sudah berbakti, sisa pengurus keempat melanjutkan. Kalau pun di antaranya ada yang keliru, anggaplah itu sebuah dinamika,” sebut lelaki yang berprofesi sebagai advokat ini sembari melontarkan petuah ilmu agama.
Diselingi keseriusan dan santai, Marno Pawessai selaku penerima tongkat estafet pengurus ketiga HIPAKAD, turut menghangatkan nuansa persahabatan sambil menuturkan bahwa, biarlah hal itu berlalu mengukir kenangan.
“Terpenting zona nyaman, dengan fokus beraktifitas di profesi masing -masing,”papar jurnalis dan mantan Ketua Seksi Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Selatan itu. IRJAS/DP