PAREPARE, MERPOS — Tudang Sipulung Relawan MZ di Lamaubeng Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki, Rabu 31 Juli 2024 penuh dinamika. Sejumlah permasalahan warga mencuat yang dijawab dengan lugas dan tegas oleh Bakal Calon Walikota Parepare Ir Muhammad Zaini (MZ).
Sedikitnya 250 warga setempat berkumpul untuk menghadiri budaya kearifan lokal yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat Lamaubeng.
Bakal Calon Walikota Parepare, Ir Muhammad Zaini terlebih dahulu memperkenalkan diri kepada masyarakat simpatisannya.
“Tak kenal maka tak sayang, Dimana-mana kalau saya datang saya tidak bawa pendamping, karena saya ingin mempertanggungjawabkan apa yang saya katakan kepada bapak ibu,” katanya mengawali sambutannya.
Calon yang akan diusung Partai Gerindra dan PKB itu mengaku niatnya maju sebagai kandidat walikota semata-mata untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Karena niat saya ingin mengabdi, maka saya ikut kontestasi ini sebagai bentuk kemandirian, karena saya ingin masyarakat benar-benar mendapatkan haknya, sehingga itu saya tidak memakai sponsor,” paparnya.
Mendengar hal tersebut, sejumlah warga Lamaubeng lantas menyampaikan keluh kesah dan harapan mereka. Sambaba misalnya, mengeluhkan masih tingginya angka kemiskinan di Parepare.
“Jumlah kemiskinan di Parepare masih tinggi sebab program pemerintah hanya berpihak kepada keluarganya atau orang dekatnya saja. Kami butuh bantuan makanan pokok, pendidikan anak dll. Ini yang seharusnya diberikan pemerintah kepada kami,” tuturnya.
Warga lainnya juga mengurai sejumlah masalah, seperti jalan rusak, penerangan jalan, serta fasilitas sekolah berupa bus khususnya yang melayani wilayah perumnas dan sekitarnya.
Bahkan warga Lamaubeng juga mengusulkan untuk pembangunan ekonomi kerakyatan seperti budidaya lebah di daerah tersebut yang topografinya adalah wilayah hutan.
“Kami warga Lamaubeng dulunya banyak yang memproduksi madu, tapi saat ini sudah jarang. Kami minta kepada bapak jika terpilih, apa bisa dibuatkan semacam budidaya lebah di daerah ini agar masyarakat juga bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Abdillah.
Menjawab pertanyaan tersebut, MZ mengatakan akan mengedepankan program skala prioritas atau skala pembangunan beresiko.
“Kalau memang haknya warga dan menyangkut kepentingan umum pasti kami akan kembalikan, karena itu hak yang harus diberikan. Termasuk yang sifatnya beresiko,” katanya.
“Itulah bedanya seorang pemimpin dan penguasa. Saya mau memimpin bukan jadi penguasa. Artinya kita ingin memberikan hak-hak masyarakat,” sambung MZ.
MZ menjelaskannya, ada banyak hal yang seharusnya dikembalikan kepada kepentingan umum. Namun karena persoalan kepentingan segelintir orang, sehingga merusak arah kebijakan pemerintahan yang pro rakyat.
“Itulah kenapa kami masuk sebagai calon tanpa sponsor, sebab kami menghindari adanya gesekan kepentingan yang dapat mempengaruhi kebijakan yang pro rakyat,” tuturnya.
Ia berjanji, bila diberi amanah memimpin kota Parepare, akan mengajak seluruh warga kota untuk bersama-sama terlibat dalam pembangunan. (*)