PAREPARE, MNC – Pemerintah Kota Parepare menyiapkan program pemulihan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), terdampak pandemi Covid-19. Upaya yang dilakukan dengan melakukan pendataan secara online dan offline kepada UMKM terdampak Corona.
Kepala Bagian Ekonomi Setdako Parepare, Basuki Busrah mengatakan, pendataan dilakukan sebagai upaya memetakan masalah dan menyesuaikan target-target dan sasaran pemulihan. Termasuk yang sifatnya bantuan, pendampingan, maupun model-model pemberdayaan lainnya.
Data UMKM yang ada di Parepare sejak 2014 hingga 2019 lanjut dia, bersumber dari dua dinas, yakni Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perdagangan dengan jumlah UMKM 13.000. Data tersebut telah dibagikan ke kelurahan sebagai data pembanding, dan rujukan saat dilakukan pendataan di lapangan.
“Dalam pendataan ini, kita lakukan dua format, yaitu format online dan format offline. Untuk format online yang bisa diakses melalui https://bit.l/Data UKMParepare. Yang dibuat secara sederhana, agar semua kalangan bisa mengakses dengan mudah, baik melalui ponsel ataupun laptop,” sebut Basuki.
Basuki menguraikan, data yang dikumpulkan dalam pendataan ini, yakni mencantumkan nama pemilik UKM, NIK, alamat, no hp, jenis usaha, modal usaha, omset sebelumnya dan sesudah. Ini kata dia, meliputi pedagang di pasar, warung-warung, ritel rakyat, nelayan, bengkel dan jasa dan lain-lain.
“Pendataan mulai pertengahan Juli ini dan akan berakhir jika secara tentatif target 13.000 sudah tercapai. Kita akan selalu update data terbaru,”tutup Kabag Ekonomi.
Terpisah, Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe berharap, pendataan itu dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM agar pemerintah dapat memilih program yang tepat, untuk para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19.
“Ini adalah wujud kepedulian Pemerintah agar para pelaku UMKM kita yang terdampak Covid-19 dapat pulih di masa pandemi ini. Kita petakan apakah melalui pemberian bantuan, pendampingan, atau program lain yang sifatnya pemberdayaan,” detail Taufan.
Walikota juga menyampaikan, apresiasi kepada para UMKM yang bisa bangkit kembali di era new normal ini.
(NURMAS/MNC)