PAREPARE, MERPOS – Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Parepare 2024-2029, Ir H Muhammad Zaini dan Prof Dr H Bakhtiar Tijjang MM bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Kampung Pisang, Kecamatan Soreang, Parepare, Selasa (10/9/2024).
Silaturahmi dan sosialisasi paslon dengan tagline MZ-BerBAKTI ini digelar di Gedung Dinasty, dan dihadiri sekira 700-an warga termasuk di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda.
Hadir pengurus dan kader partai pengusung MZ-BerBAKTI dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), diantaranya Muhammad Yusuf Lapanna, Anggota DPRD Parepare terpilih dua periode Dapil Bacukiki dari Partai Gerindra sekaligus Ketua Tim Pemenangan MZ-BerBAKTI, Anggota DPRD Parepare terpilih Dapil Soreang dari Partai Gerindra, Husain Muhammad Saud, Ketua DPC PKB Parepare yang juga Anggota DPRD Parepare terpilih dua periode Dapil Soreang, Andi Muhammad Fudail, Sekretaris PKB Parepare, Irfan Parumpu, Ketua Harian Tim Pemenangan MZ-BerBAKTI, Mursalin Muslimin.
“Saya bersama Pak Prof Bakhtiar Tijjang diusung oleh bukan partai kecil yah. Partai Gerindra dan PKB. Partai Gerindra Insya Allah Ketua Umumnya Bapak Prabowo Subianto akan dilantik sebagai Presiden RI.
Kalau usungan partai Gerindra dan PKB dilantik (Wali Kota) di Parepare, Insya Allah jalur ke pusat tidak ada halangan. Gerindra berangkat, Gerindra yang jemput di sana (pusat),” tegas Muhammad Zaini disambut teriakan warga ‘Haji Zaini Okkoe’.
Bagi MZ, Parepare adalah kampung halamannya, kota ia dibesarkan dan dibentuk karakternya.
“Parepare kampung dimana saya dibesarkan. Menamatkan SD, SMP, SMA, kemudian menyelesaikan pendidikan S-1 di Makassar, lanjut merantau ke Jayapura membawa karakter saya yang telah dibentuk di Parepare,” kata MZ.
MZ mengungkapkan, seiring adanya kontestasi Pilkada Parepare, dirinya bermunajat memohon keridhoan Allah SWT diberi Rahmat dan segala kemudahan untuk pulang ke Parepare ikut berkontestasi di Pilwalkot dengan niat mengabdi mewakafkan diri mengurus orang banyak semata-mata untuk mendapatkan nilai ibadahnya.
“Saya berhutang budi di Parepare, kota dimana saya dibesarkan dan dibentuk karakter saya. Karakter itu yang saya bawa merantau ke Jayapura. Namanya kita di perantauan, seluruh persaingan bahkan dari luar negeri. Alhamdulillah Allah SWT memberikan kemudahan, ada anak Parepare bisa bersaing di kampungnya orang. Saya pulang ke Parepare untuk berterima kasih, mudah-mudahan dengan dukungan ta’ semua bisa menjadi Walikota Parepare 2024-2029,” ungkap Ayah empat anak ini.
MZ menuturkan, dirinya sudah bersepakat dengan Prof Bakhtiar Tijjang mengabdikan diri untuk masyarakat Parepare.
“Saya menganggap ini adalah Rahmat dari Allah SWT mempertemukan saya dengan Prof Bahtiar untuk maju bersama-sama berkontestasi di Pilkada Parepare,” tuturnya.
Suami dari Dra Hj Opu Nurrahmah Opu Bau ini menegaskan, dirinya pulang ke Parepare ingin menjadi pemimpin yang hadir untuk merubah semua hal-hal yang dianggap merugikan oleh masyarakat, termasuk memberikan semua yang menjadi hak masyarakat.
MZ juga tidak mau mengumbar janji-janji gratis ke warga karena memang sudah gratis dari pusat. Justru meyakinkan bahwa segala yang menjadi hak masyarakat akan diterima.
Olehnya itu, kata MZ, dalam kontestasi Pilkada Parepare dirinya tidak mau ada sponsor yang membiayai, karena sponsor itu nantinya akan mengganggu saat mengambil kebijakan yang bisa merugikan masyarakat.
“Mungkin masih ada berpikiran bahwa nanti kalau jadi Wali Kota nakuasai manengni agagae. Insya Allah saya mau merubah pemikiran itu bilamana saya diberi amanah bersama Pak Prof Bakhtiar. Tentunya akan saya berikan ki’ semua hak hak ta’ yang selama ini dibelokkan karena ada pembisiknya,” tegas MZ.
“Insya Allah bilamana diberi amanah saya bersama Pak Prof Bakhtiar nanti tidak ada pembisik, tidak ada mengambil jatah yang menjadi hak masyarakat,” sambung MZ.
Sementara Prof Bakhtiar Tijjang menuturkan ada beberapa kesamaan dirinya dengan MZ.
“Mungkin tuhan mentakdirkan, kita sama-sama lahir tanggal 2 Mei. Saya bersama Pak Haji Zaini berdiri seperti ini karena doa orang tua. Saya ini juga lahir dari kampung, Lappa-lappae, Pinrang. Sekolah di sana cuma tamat di SMA 1 Parepare. Jadi banyak persamaan,” kata Prof Bakhtiar.
“Saya siap berdampingan sama Pak Haji Zaini karena saya lihat tidak ada bebannya. Seandainya perempuan bukan suaminya yang menyuruh, bukan juga kakaknya. Insya Allah beliau tidak punya beban jika menjadi Wali Kota. Tidak ada sponsor, karena sponsornya ada di depan sini (warga), dan kalau saya lihat wajahnya, ini wajah-wajah kemenangan. Saya melihat Haji Zaini segalanya dia punya,” tandasnya. (*)