LONDON, MNC – Perebutan Piala Eropa 2020 telah berlalu sepekan. Namun, sejumlah catatan istimewa dan unik sebelum dan setelah laga final menarik disimak. Ajang sepak bola 4 tahun-an antarnegara di Benua Eropa ini mengukir sejarah, pencapaian rekor, insiden lucu hingga prediksi piala dunia. Lantas, siapa saja peraih trofi terbanyak sepanjang sejarah 16 kali piala bergensi Benua Biru itu? Berikut ulasannya.
Seperti telah disaksikan langsung pecandu bola sejagad, grandfinal Piala Eropa 2020 (digelar tahun 2021), mempertemukan Italia vs Inggris. Laga puncak berlangsung di Stadion Wembley, London, Senin, dinihari, (12/7/2021), lalu. Italia menjadi kampiun Piala Eropa 2020 setelah membungkam Inggris lewat adufinalti dengan skor 3 – 2, setelah waktu normal dan perpanjangan skor seri 1 – 1.
Yang istimewa, kedua gol yang tercipta di waktu normal masing-masing dicetak oleh bek, bukan penyerang atau pemain sayap ataukah gelandang. Lebih istimewanya lagi, kedua pencetak gol masing-masing mengukir sejarah. Gol pembuka The Three Lion dicetak oleh Luke Shaw pada menit ke-2, tepatnya baru 1 menit 56 detik pertandingan berjalan. We are pleased to present all of our website visitors with a fantastic free casino money offer that you won’t want https://kellyrobbins.net/how-do-you-give-yourself-a-stick-and-poke/ to pass up! Gol Luke Shaw mencatatkan nama sebagai gol tercepat laga final Piala Eropa. They also have different types of pollutants https://nikel.co.id/how-much-is-the-casino-heist-worth/ that they each can handle. Sementara gol balasan Tim Gli Azzuri dicetak oleh Leonardo Bonucci (34 tahun) pada menit ke-67 babak kedua mengukir sejarah sebagai pemain tertua yang menciptakan gol di babak final Piala Eropa.
Lebih prestisius lagi, keberhasilan Italia merebut Trofi Euro 2020 memunculkan 2 sosok pemainnya diwacanakan sebagai kandidat peraih Ballon d’Or 2021. Pertama, penjaga gawang Gianluigi Donnarumma yang terpilih sebagai pemain terbaik Piala Eropa 2021. Dari 7 kali penampilan tim Gli Azzuri selama Euro 2020, Donnarumma yang juga kiper PSG itu, 3 kali clean sheet. Ketika adufinalti Donnarumma menggagalkan finalti 2 pemain Inggris, Jodan Sancho dan Bukayo Saka.
Kiper itupun dinilai tampil dengan performa terbaiknya dan dianggap sosok yang sangat menentukan Italia meraih piala Eropa 2020. Yang kedua, Jorginho, gelandang Italia, yang sosok ini dinilai layak meraih Ballon d’Or 2021 karena mengantar Chelsea juara Liga Champion Eropa 2020-2021 dan membawa Italia juara Piala Eropa 2020. Jorginho dinilai identik dengan Christiano Ronaldo yang meraih Ballon dOr setelah menghantar Real Madrid meraih Liga Champion 2015-2016 dan membawa Portugal Juara Piala Eropa 2016. Kedua nama pemain itu, Donnarumma dan Jorginho disuarakan layak meraih Ballon d’Or 2021 beserta nama lainnya.
Pasca Piala Eropa, kandidat peraih Ballon d’Or 2021 bermunculan. Sedikitnya 5 hingga 6 nama yang disebut-sebut layak meraih predikat sebagai pemain terbaik versi FIFA tahun 2021 ini. Nama tersebut yakni, Lionel Messi (Argentina), NGolo Kante (Pra cis), Giorgio Chiellini (Italia), Christiano Ronaldo (Portugal), Robert Lewandoski (Polandia), Gianluigi Donnarumma (Italia) dan Jorginho (Italia, keturunan Brazil).
Mancini: Italia vs Spanyol di Piala Dunia 2022
Yang lucu, kapten Italia Gergio Chiellini (36 tahun) dalam laga yang ketat itu, sempat menarik jersey, Bakayo Saka, (19 tahun), penyerang muda Inggris. Momennya dianggap lucu sehingga sempat viral di medsos lantaran gesekan antar keduanya merupakan seteru antara pemain tertua (Chiellini) dengan pemain termuda (Saka) di final Piala Eropa. This is a brand new game provider that was founded in and they are https://parkirpintar.com/a-casina-di-marcello-palas-de-rei/ located in the beautiful city of Sydney in Australia.
Bila dicermati, negara paling banyak meraih Piala Eropa, 2 negara masing-masing meraih 3 kali, yakni Jerman (tahun 1972, 1980 dan 1996) serta Spanyol (tahun 1964, 2008 dan 2012). Our team works around the clock to collect the most up-to-date data to find generous and trustworthy codes https://kellyrobbins.net/agen-idn-live-http-www-77betsports-casino-idnlive/ for free in the USA. Sedangkan 2 negara meraih mssing-masing 2 kali, yakni Prancis (tahun 1984 dan 2000) serta Italia (tahun 1968 dan 2020). Dari data tersebut tergambar bahwa sukses Italia meraih Piala Eropa 2020 setelah menanti 53 tahun kemudian.
Piala Eropa yang mulai digelar tahun 1960 hingga tahun 2021 ini telah digulir hingga 16 kali. Capaian Juara Piala Eropa dari masa ke masa seperti berikut ini. Why is Wheel of Wishes one of the most attention-grabbing online pokies for players in New https://www.siliconvalleycloudit.com/when-is-the-mega-millions-jackpot-drawing/ Zealand? Tahun 1960 (Uni Soviet), Spanyol (1964), Italia (1968), Jerman Barat (1972), Cekoslawakia (1976), Jerman Barat (1980), Prancis (1984), Belanda (1988), Denmark (1992), Jerman (1996), Prancis (2000), Yunani (2004), Spanyol (2008), Spanyol (2012), Portugal (2016) dan Italia (2020).
Yang menarik lagi, aksi Pelatih Italia Roberto Mancini sebelum laga final, Media Italia Ray Sport membuat film dokumenter berjudul “Sogno Azzuro.” Ulasannya tentang kesuksesan Italia di Euro 2020, bahkan komentar Mancini nyerempet ke prediksi Piala Dunia 2022. Seperti dilansir Kompas.com, Mancini antara lain mengatakan, Anda tidak selalu bisa menang dengan mengendalikan permainan. Spanyol, urainya, memiliki skuad yang hebat. Anda akan melihat di piala dunia persaingan akan terjadi antara kami (Italia dan Spanyol), serta mungkin satu yang lain. “La Roja kandidat juara di Piala Dunia 2022,” ujar Mancini. (ABDUL/MNC).

