SIDRAP, MNC — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando membuka Musyawarah Tudang Sipulung (MTS) Terpadu tingkat Kabupaten Sidrap tahun 2022, Senin (14/2/2022). Acara berlangsung di Aula Kompleks Perkantoran Sidrap, Kelurahan Batu Lappa, Kecamatan Watang Pulu.
Kegiatan yang merupakan agenda tahunan di Kabupaten Sidrap ini, dihadiri Ketua DPRD, H. Ruslan, Dandim 1420, Letkol Dodi Nur Hidayat, Kapolres, AKBP Ponco Indriyo, dan Kasi Intel Kejari, Adityo Ismutomo.
Sejumlah undangan dari provinsi turut hadir, di antaranya Kepala Biro Ekonomi Pemprov Sulsel, Since Erna, Kepala Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Uvan Nurwahidah, Ahmad Masykuri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, serta Muhammad Firdaus dan Amiruddin dari BBWS Pompengan Jeneberang.
Tampak pula para asisten, kepala OPD, camat, pallontara, dan seluruh stakeholder pendukung sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan di Kabupaten Sidrap.
Dollah Mando dalam sambutannya mengatakan, musyawarah tudang sipulung sebelum memasuki musim tanam telah menjadi tradisi masyarakat petani bersama seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sidrap.
“Kegiatan ini difasilitasi Pemerintah Kabupaten Sidrap. Dalam musyawarah ini pula, dibahas berbagai masalah pertanian seperti OPT, bencana alam, distribusi pupuk, serta penggunaan benih,” kata Dollah.
Ia berpesan, segala keputusan yang disepakati dalam musyawarah tudang sipulung tersebut, dapat diterima dan dilaksanakan seluruh pihak dengan penuh tanggung jawab.
Sementara Ketua KTNA Sidrap, H. Abdul Samad menyebut, rumusan MTS berdasarkan hasil pemantauan serta memperhatikan MTS masing-masing kecamatan yang berlangsung 24-31 Januari lalu.
“Juga memperhatikan usulan teknologi pengendalian organisme pengganggu, tanaman dan bencana alam IP3OPT Tiroang, MTS Tingkat kabupaten, pertimbangan teknis menyangkut curah hujan, ramalan pallontara, dan narasumber unsur akademisi dan praktisi,” terangnya.
Selanjutnya disebutkan, untuk jadwal tanam padi musim tanam periode April-September 2022, secara umum luas areal rencana tanam lahan irigasi dan tadah hujan yaitu 48.774 Ha. Diperkirakan panen pada bulan Agustus karena curah hujan saat itu sangat rendah (cerah).
Adapun musim tanam periode Oktober 2022-Maret 2023, secara umum luas areal rencana tanam irigasi dan tadah hujan seluas 48.316 Ha, di mana panen diperkirakan Februari-Maret 2023.
Mengenai hama penyakit yang perlu diwaspadai dalam dua musim tanam tersebut, ada 3 jenis yang masuk kategori endemis atau sangat diwaspadai. Ketiganya yaitu tikus, penggerek batang, dan wereng batang coklat.
Untuk diketahui, dalam kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan penghargaan sejumlah pihak yang berprestasi. Mereka yakni petani, penyuluh, kepala balai penyuluhan pertanian, pimpinan pertanian kecamatan, pengamat irigasi, pengurus GP3A, juru pengairan teladan dan POPT. DP