SIDRAP, MNC — Bupati Sidrap, H. Dollah Mando berharap kehadiran Persatuan Guru Nahdathul Ulama (Pergunu) di Kabupaten Sidrap meberikan nuansa dan corak tersendiri dalam dunia pendidikan, sehingga memajukan pendidikan dan mencetak generasi yang beradab dan berilmu pengetahuan.
Demikian disampaikan Dollah Mando saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah Pengurus Cabang Pengurus Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sidrap, di Aula Kemenag Sidrap, Jalan Ganggawa, Pangkajene Sidenreng, Senin (13/6/2022).
Pengurus yang dilantik diketuai H. Muhammad Amin, Abdul Rahman selaku sekretaris dan bendahara Hj. Ni’mah Mursal. Mereka dilantik Ketua Wilayah Pergunu Sulawesi Selatan, H. Wahid Thahir.
Lebih jauh Dollah Mando mengatakan, guru memiliki peran sentral dalam menentukan generasi apa yang akan dipersembahkan untuk kemajuan bangsa di masa mendatang. Di mana salah satu persoalan dan tantangan yang dihadapi saat ini, imbuh Dollah, adalah munculnya ancaman disintergrasi bangsa yang disebabkan oleh gerakan radikalisme atas nama agama.
Ia pun berharap guru-guru Nahdatul Ulama mampu tampil menjadi penengah di dalam pertentangan faham yang ada. “Namanya Islam washatiyah berarti wasit atau penengah, bersikap adil dan pemberi solusi terhadap persoalan-persoalan ummat yang ada,” katanya.
Kepada pengurus yang baru dilantik, Dollah Mando tidak lupa memberi selamat dan berpesan agar mampu menjalankan tugas dan program-program dengan penuh tanggung jawab. “Saya ucapkan selamat kepada pengurus PC Pergunu Sidrap yang baru dilantik. Semoga mampu mengemban amanah dan mensinergikan program kerja dengan visi misi Kabupaten Sidrap,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Wilayah Pergunu Sulawesi Selatan, H. Wahid Thahir, mengatakan, ada beberapa aspek yang harus Pergunu laksanakan. Pertama akses intelektual, artinya Pergunu diharapkan senantiasa meningkatkan Ilmu dan teknologinya.
“Yang kedua guru NU harus memiliki aspek sosial, ikut bergaul dan terjun langsung memberikan pencerahan kepada masyarakat,” katanya.
Terakhir, lanjut Wahid, adalah aspek finansial, di mana Pergunu diharapkan memikirkan dan mengambil langkah untuk menghidupkan organisasi, jalin koordinasi dengan baik serta ciptakan inovasi yang dapat berorientasi pada hasil yang dapat menghidupkan organisasi.
“Betul betul pengurus harus berfikir dan berinovasi untuk mengalirkan dana ke organisasi, jangan suka minta-minta,” tuturnya.
Ia juga menitip pesan kepada Pergunu Sidrap untuk memegang teguh prinsip Nene Mallomo yakni “Resopa Temangingi Malomo na Naletei Pammase Dewata”. “Pergunu juga harus senantiasa melaksanakan suatu kegiatan yang sifatnya berakhlakul karimah, dan integritas yang baik,” kuncinya.
Ditempat yang sama, Ketua Pergunu Sidrap H. Muhammad Amin mengatakan organisasi Pergunu bukanlah organisasi tandingan dari organisasi profesi guru yang telah ada.
“Organisasi guru sebenarnya adalah satu, namun msing-masing punya bidang tertentu. Termasuk guru Nahdlatul Ulama yang merangkul guru, dosen, ustadz dan ustadzah terkhusus yang membidangi pendidikan yang islami,” katanya usai dilantik.
Ia juga memaparkan, Pergunu sebagai organisasi profesi termuda di Bumi Nene Mallomo, tentu banyak membutuhkan bimbingan dan petunjuk dari pemerintah daerah, kementerian agama, alim ulama dan pengurus NU Kabupaten Sidrap.
“Kami hadir dengan tekad dan semangat yang tinggi untuk berada di garda terdepan sebagai teladan di bidang pendidikan dalam membina akhlak yang berkarakter, serta berupaya untuk menjauhkan paham-paham yang menjerumuskan anak-anak bangsa pada pemahaman yang radikal,” tutupnya.
Kegiatan mengusung tema “Membangun Paradigma Islam Washatiyah Dalam Dunia Pendidikan ; Ikhtiar Menjaga Keutuhan NKRI” ini, dihadiri Kepala Kemenag Sidrap, Muhammad Idris Usman, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Faizal Sehuddin, Ketua Tanfidziah NU Sidrap, Muhammad Yusuf, serta pengurus organisasi profesi guru se-Kabupaten Sidrap. DP