LUWU TIMUR, MNC. – Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Luwu Timur melakukan sosialisasi tata cara pengajuan sengketa pemilihan dalam rangka pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2018.
Sosialisasi yang dibuka Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler itu berlangsung selama dua hari, 26-27 Mei 2018, di Aula Hotel I LagaLigo, Malili.
Turut hadir Anggota DPRD, Hj. Harisah, Ketua Panwaslu Rahman Atja dan jajarannya, para panitia pengawas pemilihan kecamatan, para pimpinan partai politik, dan para tim pemenangan masing-masing calon.
Ketua Panwaslu Luwu Timur, Rahman Atja mengatakan, sosialisasi ini penting untuk memberikan gambaran secara lebih jelas tentang bagaimana prosedur pengajuan sengketa pemilihan. Apalagi kata Rahman, undang-undang telah mengakomodir persoalan sengketa pemilihan ini.
Rahman mengatakan, dengan memahami proses pengajuan sengketa pemilihan ini, maka tidak perlu lagi dengan metode lama seperti aksi unjuk rasa yang dapat mengancam stabilitas dan keamanan daerah.
“Namun patut kita syukuri bahwa di Luwu Timur dalam pengalaman penyelenggaraan Pemilu selama ini, masih dalam keadaan kondusif. Semua ini berkat dukungan pemerintah daerah” kata Rahman Atja, Sabtu lalu (26/5).
Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler dalam sambutannya mengatakan, mewujudkan pemilu demokratis bukanlah perkara sederhana. Selain dibutuhkan regulasi yang tepat, juga perilaku peserta pemilu dan penyelenggara Pemilu merupakan hal yang tidak kalah pentingnya untuk mewujudkan Pemilu berkualitas.
Oleh karena itu, kata Husler, pemahaman terhadap regulasi sangat penting artinya agar pelaksanaan Pemilu bisa berjalan sesuai mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan.
Pemerintah Daerah, kata Husler, sangat mengapresiasi sosialisasi ini dan diharapkan agar hasil pertemuan ini di sosialisasikan lagi hingga ke tingkat desa agar semua elemen terkait memahami dengan baik bagaimana metode atau tata cara pengajuan sengketa pemilihan, sehingga tidak perlu lagi ada aksi unjuk rasa maupun metode lainnya yang tidak sesuai aturan.
“mari kita saling berkomitmen untuk mewujudkan pemilu berkualitas. Perbedaan pilihan itu hal yang biasa dalam demokrasi namun perlu kita sikapi dengan bijak tanpa perlu saling bertikai. Mari kita jaga kebersamaan”, ujar Husler.
Husler mengharapkan, sinergitas semua elemen terkait baik pemerintah daerah, penyelenggara pemilu hingga unsur keamanan untuk bersama-sama mengawal semua tahapan pemilihan sehingga berjalan aman damai dan lancar. (hr/hms/Ika).