MAKASSAR, MNC – Beberapa kalangan empati terhadap Gubernur Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah. Termasuk Wagub SulSel, Andi Sudirman Sulaiman, dengan mengajak masyarakat mendoakan yang terbaik, dan segera kembali ke Sulsel melaksanakan tugasnya.
Andi Sudirman mengaku tidak tahu menahu soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK RI, terhadap Sekretaris Dinas PU Provinsi Sulsel Edy Rahmat dan Adc Gubernur Samsul Bahri, saat makan malam, di Rumah Makan Nelayan, Jalan Ali Malaka, Makassar, pada Jumat 26 Februari 2021, malam.
“Saya tidak tahu kalau ada OTT tadi malam, karena saya berada di luar kota,” ucap Sudirman.
Diketahui Tim KPK menggelar OTT dan menangkap pengusaha Agung Sucipto bersama Edy Rahmat dan Samsul Bahri. Sopir Agung dan Edy juga dibawa oleh KPK setelah dilakukan OTT. Adapun barang bukti yang ditemukan KPK saat OTT, yakni satu koper berisi uang Rp1 miliar. Barang bukti tersebut, diamankan KPK bersama dengan pihak yang terjaring OTT.
Adapun penjemputan KPK kepada Gubernur Nurdin Abdullah, karena pihak yang terjaring OTT adalah staf Gubernur dan Adc Gubernur Sulsel, yang dianggap sebagai orang terdekat Gubernur. KPK meminta secara terhormat kepada Gubernur NA untuk ikut ke Jakarta dalam rangka dimintai keterangan sebagai saksi.
Menanggapi hal tersebut, Wagub Andi Sudirman berharap tidak terjadi apa-apa pada Gubernur Sulsel. Dan meminta masyarakat Sulawesi Selatan, agar mendoakan Gubernur dilancarkan urusannya dan diberikan yang terbaik.
“Semoga Pak Gubernur bisa kembali ke Makassar dan kembali melaksanakan tugas-tugasnya,” ujar Sudirman.
Lebih lanjut, Andi Sudirman mengatakan, dia terus memantau perkembangan dan menunggu informasi terkini soal OTT KPK. Bahkan, akunya, dia sendiri belum tahu kasus proyek apa yang dilidik oleh KPK selama ini. Namun, Sudirman berharap, Gubernur Nurdin Abdullah bisa melalui situasi ini.
Sementara itu, Juru bicara Gubernur Sulsel Veronica Moniaga, membantah pemberitaan terkait Gubernur Nurdin Abdullah (NA) terjaring OTT KPK.
“Satu yang ingin saya sampaikan di sini mengenai informasi yang beredar di media, bahwa Nurdin Abdullah terkena operasi tangkap tangan tidak benar,” tegas Veronica Moniaga di Rujab Gubernur Sulsel, Sabtu (27/2/2021).
Ia menjelaskan, saat KPK menangkap 9 orang yang dengan barang bukti sebesar Rp. 1 miliar di RM Nelayan, Jl Ali Malaka, Makassar, Gubernur NA berada di Rujab dan sedang beristirahat.
Namun, kata dia, jelang subuh, Tim KPK datang ke Rujab meminta Gubernur NA, ikut ke Jakarta untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Atas penangkapan yang dilakukan terhadap Sekdis PU Edy Rahmat dan Adc Gubernur Samsul Bahri. “Jadi tidak ditangkap, hanya ikut ke Jakarta memberikan keterangan,” kilah Veronica.
(MENDOS/MERPOS)