PAREPARE, MNC – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare, bersama Pemkot dan managemen PSM. Melakukan rapat terkait penyesuaian tarif Stadion Gelora BJ Habibie.(GBH), Senin (29/8/2022).
Dalam rapat tersebut, ada dua opsi yang dihasilkan, yakni apakah dia mau kontrak 25 hari atau 20 hari, atau kerjasama dengan tarif yang disepakati.
Wakil Ketua DPRD, Rahmat Sjamsu Alam (RSA) mengatakan ada 2 opsi yang mencuat dalam rapat hearing, atau dengar pendapat tersebut.
“Ada dua opsi, yang pertama itu tadi per hari. Apakah dia mau kontrak 25 hari atau 20 hari boleh. Kan, ada perda dan untuk memastikan lapangan steril, stadion steril, rumputnya terjaga. Kemungkinan dia pakai 30 hari dalam sebulan,” jelasnya.
Lanjut Rahmat, paling 15 juta perbulan itu sesuai dengan kebutuhan, dan hanya PSM yang bisa pakai.
“Paling mungkin setiap bulan Rp15 jutaan. Dia akan pakai sesuai kebutuhan. Itu menjamin bahwa sebelum dia bertanding lapangan steril. Tidak ada yang boleh pakai karena sudah disewa,”lanjut RSA.
Opsi kedua, kata dia, Pemkot Parepare dan PSM bisa menyepakati kerja sama dengan tarif tertentu. Hanya, kerja sama belum bisa diteken sebelum pengerjaan stadion tuntas.
“Boleh juga dengan kerja sama. Untuk saat ini belum bisa dilaksanakan. Kendalanya itu masih ada kegiatan (pengerjaan) pemda di sana. Sehingga untuk menentukan besaran kontrak, yaitu harus dihitung aset yang ada di dalam dulu,”jelas RSA. (Marni/*MNC)