SIDRAP, MNC — Berwirausaha sangat menjanjikan dari segi inkam tanpa batas limit. Selain karena alasan tidak terikat oleh jam kerja juga bebas memenej diri untuk berekspresi. Begitu pula dengan membuka lapangan kerja bagi banyak orang, sehingga secara tidak langsung bermanfaat bagi orang lain.
Hal ini diutarakan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Sidrap, Heriyani Yuki Ruby saat menjadi narasumber di Dialog Kewirausahaan yang dilaksanakan PIKOM IMM FISIP Universitas Muhammadiyah Sidrap (UMS) di Triple Coffe Rappang, Senin (29/5/2023).
“Itulah beberapa keutamaan dalam berwirausaha. Bahkan, menurut Alquran, sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan,” papar Yuki, sapaan akrab Heriyani Yuki Ruby di depan peserta yang umumnya dari kalangan mahasiswa.
Menurutnya, untuk mendapatkan modal berbisnis, bisa dimulai dari tabungan yang terkumpul atau mendapat kepercayaan dari seseorang (investor). “Atau mendapat dana bantuan dari keluarga, teman, dana CSR perusahaan, dan sebagainya,” ungkap Yuki yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sidrap ini.
Dia menambahkan, bahwa modal usaha juga bisa diperoleh dengan mengajukan pinjaman lunak kepada kolega ataupun perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
“Menjual barang atau harta benda yang tidak produktif bisa juga untuk membuka usaha atau bisnis impian,” papar pemilik Kedai Ruby Coffee Puang Ghoni ini.
Owner Hotel Grand Sidny juga menyampaikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam membuka suatu usaha agar berumur panjang. “Pertama diawali dengan niat dan tawakkal. Kemudian belajar dan terus mengupgrade usaha menjadi lebih,” beber mantan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Sidrap ini.
Dikatakannya, bahwa tidak ada orang sukses yang tak pernah mengalami kegagalan, tapi bagaimana belajar dari kegagalan dan tidak berhenti untuk belajar dan mengasah kemampuan diri serta memperbaiki kualitas bisnis menjadi lebih baik.
“Mengembangkan hobi menjadi bisnis sebagai pekerjaan yang disenangi. Contoh,
desain baju atau menjahit, bisa buka tailor, seperti designer seperti Ivan Gunawan, Sebastian Gunawan. Bagi yang suka masak, buat kafe atau katering. Suka ngemil pisang, buat keripik pisang seperti Loka-loka,” lontar Yuki.
Selain karena hobi, lanjut dia, juga karena adanya peluang dan bahan baku yang melimpah. “Suka buat kue, bisa buka bakery seperti Citra Bakery Rappang, Brownies Amanda,” jelas Yuki.
Begitu pula, katanya, jika menguasai Bahasa Inggris, Arab, Perancis, atau bahasa lainnya. Bisa buka usaha les bahasa yang dikuasai. “Atau.suka liburan. Bisa buka travel ataupun Jastip (jasa titipan). Bisa merias, bisa jadi makeup artis ternama seperti Tasya Farasya , Bennu , atau Tedza,” lontar Yuki.
Yuki juga memberikan tips agar fokus pada bisnis. “Jangan sedikit-sedikit tutup, atau pindah-pindah tempat tanpa ada petunjuk yang jelas. Menjaga silaturrahim. Perbanyak teman, bisa juga bergabung di komunitas atau organisasi,” ungkapnya.
Seorang yang berbisnis , sambungnya, juga harus jujur. “Sebaiknya mengikuti akhlak Nabi Muhammad Shalallahi Alaihi Wasallam yang bergelar Al Amin (orang yang jujur). Contoh penjual kain, harus jujur dalam memotong meteran kain.
Atau pedagang bahan makanan seperti beras, gula jujur dalam timbangan kiloan.
Seperti Rasulullah ﷺ bersabda: Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan (dikumpulkan) bersama para nabi, orang-orang shiddiq dan orang-orang yang syahid pada hari kiamat (di surga),” paparnya,
Optimis namun tetap mengukur kemampuan diri , tidak gegabah, tidak memaksakan kehendak. “Percaya diri dan tidak minder, bahwa mampu berwirausaha dengan cara berproses, bukan instan,” katanya.
Inovasi juga diperlukan dalam bisnis. “Contoh, pedagang di BLok M atau Karebosi Link yang kini tenan di lokasi tersebut sudah mulai ditinggalkan.
Penjualnya bisa beralih ke onLine, platform media sosial seperti IG FB WA berbasis Bisnis ataupun bergabung di e-Commerse seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Zalora, dan lainnya,” ujar Yuki.
Dia, juga mengimbau pebisnis untuk menyisihkan sebagian keuntungannya untuk bersedekah atau berzakat. “Ketika usaha bisnis yang telah berjalan lebih dari setahun atau telah mencapai nizab dan haulnya, sudah wajib untuk dikeluarkan zakat tiap bulan.Sedekah itu sunnah,” ungkapnya.
Kalau misal ada profit keuntungan yang didapat dari usaha, jelas Yuki, selain menyisihkan untuk zakat dan sedekah, menghidupi keluarga secara layak dan karyawan, bisa digunakan untuk mengupgrade kualitas bisnis. “Fasilitas apa yang belum ada, kita adakan. Memonitoring kekurangan apa yang ada dalam usaha kita,” papar dia.
Di akhir acara, Yuki mempersembahkan Gift Berhadiah langsung untuk peserta yang menyampaikan pertanyaan terkait berwirausaha. DP