PAREPARE, MERPOS – Bakal Calon Ali Kota Parepare, Ir H Muhammad Zaini (MZ) menggelar silaturrahim dan sosialisasi di Jalan Baronang, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare, Senin (12/8/2024) sore.
Sosialisasi yang dihadiri sekira 2500 warga itu, terasa sangat spesial bagi MZ lantaran dihadiri langsung oleh utusan partai pendukungnya. Sejumlah kader dan pengurus Partai Gerindra dan PKB Parepare, hadir dan duduk sejajar di atas panggung sosialisasi bersama MZ yang didampingi istri tercintanya Dra Hj Opu Rahmah.
Turut hadir mendampingi MZ yakni tokoh politik, tokoh masyarakat, sekaligus tokoh agama, HA Rahman Saleh. Hadir pula tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda setempat, diantaranya Hj St Aisyah Bande, Muh Ilyas Halede, H Alwi Tikka.
“Ini titik sosialisasi kelima saya didampingi oleh bapak Haji Rahman Saleh. Ini tempat sosialisasi paling dekat dari rumah saya. Saya bersyukur bisa bertemu dan didampingi langsung oleh Hj St Aisyah Bande, orang tua saya, yang dulu saya selalu dibimbing saat saya belum ada apa-apanya,” ungkap MZ.
“Selamat datang bapak ibu utusan Partai Gerindra dan PKB. Alhamdulillah, inilah titik (sosialisasi) yang pada hari ini dilengkapi dengan masing-masing utusan partai, karena saya anggap bahwa urusan partai sudah selesai untuk saya,” sambung MZ.
Di hadapan ribuan warga yang hadir, MZ menyampaikan niat tulusnya maju berkontestasi sebagai Calon Wali Kota Parepare pada Pilkada 2024, semata-mata ingin mengabdikan diri, mewakafkan diri untuk Kota Parepare, mengurus orang banyak dengan nilai ibadah buat dirinya.
“Saya ingin memberikan hak-haknya bapak ibu, Insya Allah. Saya bukan datang untuk menjanjikan. Saya tidak biasa menjanjikan orang yang tidak sesuai kata hati saya. Saya mau mendengar kelurahan bapak ibu yang Insya Allah saya akan muat dan rangkum di visi misi saya,” terang MZ.
Bagi MZ, Parepare dianggap sebagai kampung halamannya. Kota dimana ia dibesarkan, menamatkan pendidikan SD, SMP, dan SMA, sebelum melanjutkan kuliah di Makassar dan merantau ke Jayapura, Provinsi Papua.
“Saya dibesarkan di Parepare. Menamatkan Pendidikan SD, SMP dan SMA. Kota ini yang membangun karakter saya dan itu yang saya bawa merantau (di Jayapura). Alhamdulillah, di perantauan Allah SWT memberikan kelancaran, kemudahan saya mencari rezeki di kampung orang. Seiring adanya kontestasi (Pilkada) di Parepare, saya merasa terpanggil pulang ke kampung saya ini. Jangan salah orang yang menyebut Passompe’ (Perantau) itu belum tahu bahwa di Parepare dan di Sulawesi Selatan pada umumnya banyak keluarga yang dihidupi oleh passompe’,” ungkapnya.
MZ menegaskan, dalam kontestasi Pilkada Parepare dirinya tidak ada sponsor yang membiayai.
“Insya Allah saya tidak ada yang mendampingi apalagi sponsor. Kenapa? Karena saya menghindari kalau Allah SWT memberikan amanah (Walikota), ada yang membebani di sebelah saya. Saya betul-betul mau mengabdi untuk ibadah buat Saya. Saya mau mengurus saudara-saudaraku semua, saya tidak berharap untuk diurus apalagi mau menguras. Bilamana saya ditakdirkan sebagai Walikota, dalam mengambil kebijakan kalau memang itu hak ta’ sesuai aturan, Bismillah saya jalankan,” jelas MZ.
MZ menjelaskan, sosialisasi di Jalan Baronang merupakan kali pertama dilengkapi dengan masing-masing utusan partai (Gerindra 3 kursi dan PKB 2 kursi), karena dianggapnya bahwa urusan partai sudah selesai untuk mengusungnya maju sebagai Bacalon Wali Kota di Pilkada Parepare 2024.
“Jangan ki’ remehkan passompe’. Yang lucu itu orang dari luar yang mau mengobok-obok orang Parepare. Silakan. Orang tau persis Parepare seperti apa. Di Parepare persaudaraannya sangat kental. Magi mu’urusu’ kampong na tauwe, kampongmu na mu’urusu’, aga peddiri ko? (kenapa anda urus kampungnya orang, urus saja kampung anda, apa yang buat anda sakit?). Ada yang cari mana itu passompe, sekarang saya datang! 24 jam saya tunggu Insya Allah,” tegas MZ, merespons pernyataan salah satu oknum petinggi Parpol yang menyebut passompe’.
MZ menyebut, siapapun nanti yang lolos di pendaftaran dan dinyatakan KPU sebagai pasangan calon Walikota Parepare, itu adalah putra putri terbaik Parepare. Hanya yang membedakan rekam jejaknya dan rekam digitalnya. (*)