PAREPARE, MNC – Pembangunan jembatan kembar merupakan hasil kajian lalu lintas dari dampak macet, yang kerap terjadi di jembatan Sumpang Minangae.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Parepare Widin Wijaya, saat ditemui di kantornya, Rabu (25/10/2023).
Apalagi lanjutnya, sejak Stadion Gelora BJ.Habibie menjadi markas PSM Makassar, lokasi jembatan kerap macet. Sehingga setelah jembatan kembar berfungsi akses untuk penonton bisa diatur sehingga kemacetan bisa diurai.
“Penonton setelah usai menonton sepak bola kemacetan terjadi dekat stadion, dan diurai ada yang ke sumpang dan ada yang ke jembatan kembar,” ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk penanggung jawab pembangunan adalah pemerintah Kota Parepare yakni Wali Kota. Sementara Dinas PUPR sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kabid Bina Marga sebagai pejabat teknis kegiatan.
“Jembatan kembar ini memiliki panjang sekitar 80 meter dan lebar sekitar 7 meter,” tambahnya.
Adapun lokasi jembatan terdapat di dua kelurahan, ujung utara nya masuk di kelurahan Bumi Harapan, dan ujung selatannya masuk kelurahan Lumpue.
“Pembangunannya dimulai sejak tahun lalu dengan anggaran Rp 28 miliar, dan untuk penyelesaian ditambah lagi Rp 2,8 miliar untuk tahun ini, dan rencana selesai akhir November tahun 2023,” paparnya.
Widin berharap, jembatan kembar tersebut nantinya dapat mengurai kemacetan, juga sekaligus bisa menjadi pusat destinasi wisata.
“Harapan kami juga menjadi pusat destinasi wisata nantinya, karena jembatan kembar akan menghubungkan stadion dengan swaka alam, dan pengguna jalan dapat menikmati sunset,” tambahnya. (SUMARNI AZIS/MERPOS)