PINRANG, MNC. – Terkait anjloknya harga gabah di Kabupaten Pinrang yang menuai kecaman dari petani dan aktivis mahasiswa HMI serta PMII Pinrang karena dinilai menyulitkan perekonomian petani, akhirnya mendapat perhatian Pemda Pinrang.
Ribut soal anjloknya harga gabah ditanggapi DPRD Pinrang dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat, di gedung Paripurna, Selasa kemarin (3/4/18). Hering tersebut dihadiri
Petani diwakiliAi?? Gapoktan dan Ketua Asketi Zainal Abidin, Ketua Perpadi Sulsel, Kadis Pertanian dan Kadis Disperindag Pinrang, Dandim 1404 dan wakil Polres Pinrang.
Sebelumnya Badan Logistik (Bulog) Pinrang membantah hal tersebut, dia menjelaskan bahwa harga gabah yang ditetapkan saat ini Rp.4.070/Kg.Ai?? “Jadi ini bukan permainan Bulog, tapi penetapan pemerintah pusat yang mematok harga Rp. 4.070/Kg”, kata Asmal, Kapala Devisi Subdevisi Parepare.
Menurut Asmal, harga gabah di Pinrang belum dikatakan anjlok, karena masih di atas harga pembelian pemerintah dengan harga Rp. 4.070/Kg.Ai?? Sementara harga pembelian penggilingan padi di tingkat petani berkisarRp. 4.200 sampai Rp.4.300/Kg. Jadi kondisi ini, katanya, belum bisa dikatakan anjlok karena harga di petani masih di atas harga pemerintah.
Sementara itu Zainal Abidin Ketua Asosiasi Kelompok Tani (Asketi) Pinrang menyanyangkan penurunan drastis harga gabah di Pinrang, sebab sangat menghantam perekonomian petani.
“Awalnya, harga gabah itu berada di angka Rp. 5.000 per Kg, tiba-tiba langsung anjlok ke harga Rp. 4.200 per Kg.Ai?? Ini sangat merugikan petani. KalauAi?? hearing DPRD saat ini tidak adaAi?? hasil sebagai solusi, tentuAi?? saja kami kecewa” ucapnya
“Kami juga sayangkan pihak terkait dalam hal ini Komisi 2 DPRD yang menjanjikan Akan ada solusi hari ini tidak Hadir. Kami bisa apa lagi. Harusnya Pemerintah Daerah mau peduli sedikit dengan nasib kami kalau sudah begini” tuturnya.
Dari pantauan hearing di kantor DPRD Pinrang A.Pallawagau ketua Perpadi sulsel sempat naik pitam ketika bh menanyakan Soal alasan Bulog terkait Anjloknya Harga Gabah di tambah dengan Petani Mengharapkan agar harga Gabah stabil dan tidak merugikan petani.(Suardi-Aswar Azhar/ikal).