PAREPARE, MNC – Kota Parepare kini terus berbenah. Terakhir ini, sedang dilaksanakan 2 (dua) proyek besar bernilai miliaran. Namanya proyek pembangunan Anjungan di Cempae dan proyek pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie di Cappagalung. Kedua proyek tersebut setelah rampung nantinya, diharapkan bisa menjadi ikon baru kota kelahiran mendiang Presiden BJ Habibie ini.
Diperoleh informasi, proyek Anjungan Cempae pelaksana proyeknya, PT Apro Megatama. Proyek tersebut dianggarkan menelan biaya sebesar Rp 19.220.000.000 atau Rp 19,2 M (miliar) lebih. Proyek ini ditargetkan selesai selama 150 hari kerja dengan batas waktu 31 Desember 2021. Pembangunan ikon baru tersebut berlokasi di pesisir pantai Cempae, Kelurahan Watang Soreang Kecamatan Soreang kota pelabuhan itu.
Pelaksana proyek, Andi Liu kepada awak media, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa pekerjaan proyek ini sudah berjalan. Pelaksana proyek miliaran tersebut menggambarkan sejumlah kelengkapan yang menjadi fasilitas bangunan. Diantaranya, tempat jogging, koridor, ruang santai, lods food cort (semacam stand kuliner), panggung untuk menggelar acara, dermaga dan fasiltas lainnya.
Proyek pembangunan Masjid Terapung BJ Habibie di Pantai bibir Mattirotasi, tengah dikerjakan. (Foto : S.Fahry Almahdaly/MERPOS)
Bila dicermati pelaksanaan proyek sudah Proye berjalan sebagaimana mestinya, seperti diuraikan pelaksana proyek maupun pemerintahan Lurah satempat. Menurut pelaksana proyek Andi Liu, sebelum proses pembangunan dimulai, sudah terlebih dahulu dilakukan sosialisasi kepada warga maupun para nelayan di sekitar lokasi. “Sudah disosialisasikan yang dihadiri Camat, Lurah dan juga warga sekitar,” ungkapnya seperti dilansir media tenar di daerah ini.
Sementara Lurah, Warang Soreang, Haryadi juga menyapaikan antara lain, ada permintaan warga maupun nelayan sekitar. Agar pembangunan Anjungan Cempae tidak mempengaruhi penghasilan mereka. Nelayan minta tambahan perahu dan pihak rekanan akan memenuhi permintaan warga itu. Sementara Andi Pudail, Sekretaris Komisi 3 DPRD Kota Parepare yang dimintai keterangannya berharap kepada masyarakat, agar bersama-sama menjaga Proyek Anjungan Cempae ini. “Mari kita menjaga bersama agar bisa menjadi obyek dan tujuan wisata masyarakat luar untuk datang ke sini. Tentunya bermanfaat bagi masyarakat setempat dengan mendapat penghasilan tambahan,” kata wakil rakyat tersebut kepada MERPOS, Selasa, (10/8/2021), lalu.
Selanjutnya, seperti diketahui Monumen Cinta Sejati Habibe – Ainun menjadi salah satu ikon Kota Parepare, kini satu lagi proyek ikon baru Kota Parepare dimana sumber inspirasinya juga dari ketokohan sang legenda mendiang Presiden BJ Habibie. Proyek tersebut diberi nama Pembangunan Masjid Terapung BJ Habinie. Masjid yang dirancang spesial dan ditempatkan di lokas strategis. Tepatnya, di pesisir pantai Mattirotasi (Pantai bibir) Kelurahan Cappagalung, Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare.
Beginilah Anjungan Cempae Soreang, bila selesai. (Foto : Dok.Pemkot)
Berdasarkan papan proyek Pemkot Parepare, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang antara lain mencantumkan, Nama Pekerjaan: Pembangunan Masjid (DID). Maksud DID itu Dana Intensif Daerah. Sedangkan anggaran proyek tertuang dalam nilai kontrak sebesar Rp 28.920.158.00,00 atau Rp 28,9 miliar lebih. Tanggal SPMK, 23 Juli 2021 s.d 29 Desember 2021, dengan masa pelaksanaan 160 hari. Penyedia jasa atau Pelaksana Proyek PT Lumpue Indah dan Konsultan Pengawas CV Mutiara Prima Consltant.
Masjid yang dirancang dengan arsitektur modern artistik dan bernuansa religi. Area masjid dipadukan dengan pemandangan alam yang asri di bibir pantai, apalagi pada suasana senja dengan mega merahnya. Ketika berada di tempat itu pada sore hari menjelang malam, angin laut berhembus pelan dipastikan akan akan merasa segar apalagi setelah masjidnya telah rampung kelak.
Mahmuddin, seorang waga Kota Parepare menyambut baik dibangunnya Masjid Terapung BJ Habinie itu. Mahmud lelaki beranak 3 dari pendampingnya Musdaliah mengaku tak sabar lagi menanti selesainya pembamgunan masjid tersebut, “Masjid itu bisa menjadi tempat wisata alternatif bernuansa religius. Yang penting, nantinya masjid harus dimakmurkan (diramaikan jamaah) dan masyarakat jangan dibebani pembayaran yang memberatkan,” ujar ayah yang putri ketiganya bernama Tasya merupakan penghapal Alqu’an 30 juz. (AWANG/ABDUL/MNC).
Anjungan Cempae Soreang yang kini pembangunannya berjalan. (Foto : S.Fahry Almahdaly/MERPOS)