MANGKAL di pojok perempatan jalan Dr. Sam Ratulangi-Jalan Ahmad Yani Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, pedagang putu coppa ini saban hari diserbu pembeli.
Bahkan, para konsumen rela antri untuk mendapatkan giliran demi menikmati gurihnya putu buatan wanita setengah baya ini. Putu coppa adalah salah satu kuliner tradisional khas Bugis yang sangat digemari banyak kalangan.
Nadi, penjual putu coppa ini, mengaku bangun pada pukul 03.00 dinihari untuk mempersiapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan membuat putu di tempat jualannya di perempatan jalan, “Itu saya lakukan setiap hari,” paparnya.
Menurutnya, untuk ukuran 10 liter beras yang sudah digiling jadi tepung kasar, Nadi mampu menghasilkan sekira 150 bungkus putu coppa. “Harganya Rp2 ribu satu bungkus,” ujar wanita ini.
Jadi, sambung dia, jika dinominalkan, setiap hari ia mampu meraup omzet penjualan hingga Rp300 ribu. “Kadang juga lebih. Tergantung dari pembeli. Alhamdulillah, selalu habis terjual. Bahkan biasa masih ada mau beli tapi tidak ada lagi,” katanya.
Seperti yang dipantau, Selasa (22/5/2023), sejumlah pembeli menunggu dengan sabar untuk membeli putu di tempat jualan Nadi. “Biasa ada juga yang pesan lewat telpon. Jadi, begitu datang langsung ambil, karena sudah disiapkan memang,” ungkap Nadi
Komposisi bahan pembuatan putu coppa ini terdiri dari tepung beras yang sudah digiling mesin atau ditumbuk alu di lesung, garam, dan kelapa parut.
Cara pembuatannya, butiran kasar tepung dimasukkan ke dalam batang bambu kecil kemudian dikukus di atas kompor dengan alat kukus khusus. Biasanya alat tersebut memiliki beberapa lubang, sehingg dalam sekali kukus banyak potongan putu bisa dihasilkan.
Disebut putu coppa karena coppa dalam Bahasa Bugis artinya didorong keluar. Nah, setelah matang, batang bambu kecil yang berisi putu kemudian diangkat lalu didorong keluar menggunakan kayu kecil.
Lalu putu tersebut digulingkan di atas parutan kelapa kemudian dibungkus daun pisang dan siap untuk disantap hangat-hangat. Rasanya guruh dan enak.Terlebih lagi jika dimakan dengan sambal khusus. DP