MAKASSAR, MNC – Kehadiran Ilham Udin Armaiyn di Kubu PSM Makassar, dinilai sebagai “Sosok Pembawa Berkah” dan cocok dengan tanah Makassar. Dalam debut keempat kalinya di BRI Liga 1 2021/2022, Ilham (nama depannya), memicu performa dan elektabilitas PSM di awal-awal kompetisi kasta tertinggi negeri ini.
Tanpa mengurangi peran kolektif semua pemain PSM, namun terukir dalam dokumen PSM bahwa 2 laga awal PSM, lawan Arema FC (skor 1 – 1) dan Madura United (skor 1 – 1), Ilham menjadi penentu. Dalam hal ini, berkat golnya masing-masing 1 pada kedua laga tersebut, Laskar Juku Eja, julukan spesial PSM, bisa meraih poin, sekaligus menyelamatkan PSM dari kekalahan.
Wajarlah kalau pesepakbola asal Maluku Utara ini menjelma jadi idola baru PSM. Sejumlah warga Makassar berharap agar Ilham Udin bertahan di Sulsel dan bila perlu menjadi warga Makassar. “Kita suka gaya bermain lham Udin yang cepat dan berani,” kata Faisal dibenarkan sejumah temannya. “Kalau saya, malah saya mitoskan, Ilham Udin itu cocok dengan tanah Makassar dan akan berkembang permainannya kalau tinggal di tanah Bugis-Makassar ini, ” imbuh Lukman bermakna.
Tak hanya di Makassar, sebuah media tenar di Batam mensitir bahwa usai laga PSM – Persik, kubu PSM menampilkan video detik-detik Ilham Udin Armaiyn membobol gawang, Dian Agung Prasetyo (kiper Persik). Aksi Ilham Udin tersebut direspon hampir 1000-an netizen bernada pujian. “Gol yang bikin naik imun 1 Makassar, ” tulis akun Maczman. “Ko berkelas sekali kaka;” tulis akun Rando.
Dalam laga, pekan ketiga, PSM vs Persebaya, meski Ilham tak mencetak gol, tapi ia konsisten dengan performa impresifnya. Kita lihat saja, gol kedua PSM karena Ilham dilanggar oleh Rocky Kambuaya. Playmaker Persebaya tersebut sepertinya peka melihat bahwa sosok Ilham yang dikenal gesit memegang bola di depan sudut kotak finalti itu sangat berbahaya bagi gawang Persebaya. Ia pun ‘ngotot’ melanggar llham”sehingga free kit (tendangan bebas) untuk PSM yang akhirnya dikemas jadi gol oleh Anco Jansen.
Gol ketiga PSM saat duel dengan Persebaya, juga tak lepas dari sentuhan Ilham. Ketika Anco Jansen memberikan umpan tarik ke depan gawang Persebaya, Ilham yang jeli mencari momen sudah siap di situ dan langsung menendang bola dengan kaki kirinya. Sayangnya, dewi fortune tak berpihak kepadanya. Bola ditahan penjaga gawang Persebaya tapi sempat lepas dan mental (terpantul) pelan. Yakob Sayuri yang datang membantu menuntaskannya menjadi gol yang menghantar PSM menang 3 – 1.
Milo Sebut Gol Ilham ala Liga Inggris dan Liga Italia
Ilham Udin Armaiyn dan Evan Dimas Darmono ketika memperkuat Selangor FA, Malaysia (Foto: Dok. Klub)
Puncaknya, dalam duel PSM lawan Persik Kediri, justru Ilham menciptakan gol dramatis. Pasalnya, hingga menit ke-90 waktu normal, skor PSM vs Persik masih imbang, 2 – 2. Namun secara mengejutkan pada laga tambahan waktu menit ke-91, Ilham yang menerima bola di lapangan tengah area Persik, dengan cerdik menggulir sendiri bola (solo run) melewati benteng pertahanan Persik.
Seterusnya, Ilham mengecoh penjaga gawang Persik, dengan menendang bola melalui kaki kirinya agak miring ke rusuk kanan gawang, tak dapat diantisispasi oleh Agus Prasetyo, penjaga gawang Persik.
Gol Ilham masa injury time tersebut akhirmya menjadi penentu kemenangan PSM, sekaligus mendongkrak posisi PSM memuncaki klasemen hari pertama pekan keempat Liga 1.
Pantaslah kalau Pelatih PSM, Milomir Seslija, memuji penampilan Ilham. “Saya hanya melihat gol ini (maksudnya gol Ilham), di Liga Inggris atau di Liga Italia, dan inilah saya beritahu kepada pemain saya kalau mereka punya kemampuan untuk memenangkan pertandingan ,” ujar Milo, sapaan Peracik PSM.
Sekilas tentang profile singkat pemain ini. Ilham Udin Armayn, lahir di Desa Lelei, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, 10 Mei 1996 atau kini berusia 25 tahun. Ilham merupakan putra dati pasangan Udin Armaiyn dan Rohani. Dia juga merupakan cucu mantan Gubernur Maluku Utara, Thaib Armaiyn.
Karier sepak bolanya mulai ditekuni dengan mengkikuti SSB (Sekolah Sepak Bola) Tunas Gamalama atas bimbingan pamannya bernama Safrin tahun 2012. Dan tahun 2013 ia pindah ke Diklat Ragunan Jakarta.
Meski posturnya tak jangkung bak pemain Eropa, tapi ia bertipikal gesit dan impresif dalam bermain. Pemain dengan tinggi badan hanya 1,65 meter ini selama kariernya, telah malang-melintang ke berbagai klub dan juga telah memperkuat timnas. Diantaranya, pernah di Bhayangkara FC, Barito Putera, PSM Makassar dan klub lainnya. Termasuk pernah menjadi pemain timnas U 19 dan juga bertandem dengan Evan Dimas Darmono sebagai pemain Timnas U-23 tahun 2015. Selain itu, Iham juga bersama Evan Dimas pernah memperkuat Selangor FA Malaysia. (ABDUL)
Gaya selebrasi Ilham Udin Armaiyn, sebelum gabung PSM (Foto: Dok. Klub ).