PINRANG, MNC – Webinar International yang digelar IGI Sulsel bertajuk pembelajaran dibeberapa negara pada masa covid 19 menghadirkan pakar komunikasi International Ronny Adhikarya, Kepala Pusdatin Kemendikbud RI Muhammad Hasan Chabibie, Ketum IGI Pusat Muhammad Ramli Rahim, dan guru dari 7 negara yaitu Iin Tusanti dari Jeddah, Nurfitriah Cairo, Raden Septiwi Yungar, Dieno Diba Tokyo Jepang, Ponco Handayawati Den Hag, Tiara C Gusman Moul Born dan Indrayati Atjo Bangkok.
Kegiatan yang dipandu oleh moderator ketua IGI Sulsel Abdul Wahid Nara, host H. Ansyar Syukur, didampingi co host Bagus Dibyo Sumantri yang dihadiri 5000 peserta melalui aplikasi zoom dan ratusan peserta aplikasi lain berlansung sehari penuh dengan tiga sesi.
Menurut Ronny dalam learn from home saat ini guru mesti memiliki data base atau informasi siswa, kemudaan mesti mengubah mindshet, memiliki kompetensi dan kompetisi serta pengalaman yang memadai dalam mendidik siswa.
“Guru mesti memiliki inisiatif dan kemandirian dalam mendorong siswa untuk meraih kesuksesan” jelasnya. “Sukses bukan hanya karena pengetahuan tapi mesti mendorong rasa ingin tahu serta memiliki keinginan atau cita cita besar” jelas Ronny yang melejit namanya sebagai pakar komunikasi international melalui wayang kulit dan ludruk.
Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemendikbud Muh. Hasan Chabibie berharap dalam Learn From Home terus mendorong guru adaptif dalam pembelajaran di era covid 19, ” mari guru hebat untuk terus melakukan improve skills Teachers, energi tidak boleh berkurang” ajaknya kepada guru peserta webiner.
“Kalau mau jalan cepat silahkan jalan sendiri, kalau mau jalan waktu lama ayo jalan bersama” tambah Hasan yang memberikan apresiasi kepada IGI Sulsel sebagai pelaksana kegiatan ini.
Sementara itu, Ramli Rahim ketua IGI Pusat menjelaskan jika IGI dimusim covid 19 ini begitu menggeliat diseluruh Indonesia melakukan seminat, workshop dan berbagai pelatihan melalui berbagai aplikasi untuk terus mendorong guru agar adaptif “jauh sebelum pandemik covid 19 igi sudah banyak melatih guru agar siap menghapi zaman” jelasnya.
“Kami tak menunggu instruksi atau anggaran dari pemerintah baru jalan, karena kami para guru mesti sadar bahwa harus melatih diri untuk menyesuaikan kondisi yang ada” tambahnya.
Sementara itu, pembicara dari berbagai negara atau guru yang bertugas diluar negeri berbagi pengalaman dengan guru yang bertugas dengan berbagi informasi tantangan dan cara menghadapi kondisi mengajar di musim covid 19 yang melanda seluruh dunia ini.
“Kami berharap agar guru di Indonesia siap menghadapi tantangan dan terus berinovasi” jelas Ponco Handayawati yang saat ini berada di Den Hag Belanda.(ASWAR AZHAR MNC)