SIDRAP, MNC –– Kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 yang diambil paksa pihak keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji, Kota Makassar pada Jumat (5/6/2020) lalu, kini menyisakan cerita miris.
Kini, sang Anak yang berinisial ‘R’ (20 tahun) juga terkonfirmasi ikut terpapar dan dinyatakan telah positif Covid-19 berdasarkan hasil test swab, Minggu (7/6/2020), kemarin itu dibenarkan oleh Direktur Umum RSUD Labuang Baji, Andi Mappatoba saat dikonfirmasi via telepon oleh media.
Mencermati kasus pengambilan paksa jenazah oleh pihak keluarga itu diduga kuat disebabkan karena termakan isu hoaks.
Masyarakat terprovokasi oleh cerita tak benar adanya jika penanganan Covid-19 itu dijadikan lahan bisnis oleh oknum tertentu di pemerintahan.
Padahal, ciutan hoaks itu hanya semata-mata memprovokasi publik untuk tidak sejalan dengan protokoler kesehatan yang dikoarkan pemerintah.
Menanggapi isu tak benar tersebut, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sidrap H. Sudirman Bungi, S. IP, M. Si, sekaligus Sekretaris Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid 19 angkat bicara.
Statement soal dijadikannya lahan bisnis penanganan Pandemi Corona itu sama sekali tidak benar adanya, dan hanya menyesakkan.
Sebab, kata Sekkab, Pemerintah baik Pusat, Provinsi maupun Daerah sudah sangat bekerja maksimal memutus percepatan penularan wabah wabah ini agar ekonomi bisa pulih, dan masyarakat Indonesia kembali membangun kehidupan yang baru.
Salah satu bukti kuat pemerintah ingin memulihkan ekonomi, kata Sudirman, yakni memberlakukannya New Normal ditengah Pandemi.
Penerapan kehidupan baru pada masyarakat itu bukti pemerintah menginginkan bangkitkan ekonomi dengan tetap memberlakukan protokoler kesehatan dan sosial distancing dengan menggunakan APD.
“Saya mengajak masyarakat khususnya di Sidrap untuk tidak termakan isu hoaks soal bisnis lahan Covid-19 karena semua itu tidak benar dan menyesatkan kita. Jika ada keluarga terpapar atau masih diduga suspect itu agar seluruhnya mempercayakan kepada pemerintah mengurusnya karena sudah dianggarkan khusus miliaran dan sama sekali tidak dipungut biaya,”ungkap Sudirman Bungi mengedukasi masyarakat, Senin (08/06/2020).
Untuk itu, masyarakat tetap di imbau untuk membantu pemerintah memutus penularan corona lewat kedisiplinan menerapkan protokoler kesehatan.
“Tidak cara lain memutus mata rantai wabah Covid-19 kecuali kesadaran kita karena obat anti virusnya belum ditemukan. Insyaallah, kita akan bersama-sama menyelesaikan wabah ini agar kita bisa bangun kembali ekonomi bangsa dan daerah yang kita cintai ini,”imbuhnya menutup edukasinya. ARYANDA