Banyak decak “kagum” terhadap sosok leader tangguh “Bumi Panrita Kitta” adalah Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sinjai, tangkas, cekatan, serta memiliki kepedulian terhadap rakyat yang kini dilanda pandemi covid-19.
Secara visual ada kebijakan “memukau” berbalas jempol berbagai kalangan saat “Kota Angin Mammiri” sebutan lainnya ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, mengusulkan ke pusat melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka memutus rantai penyebaran covid-19, sontak kala itu pihaknya (Pemda Sinjai red) akan menyiapkan sembako bagi warganya yang ada di Makassar.
“Rencana pemerintah Kabupaten Sinjai, untuk memberikan bantuan sembako bagi warga Sinjai yang ada di Makassar (Ibu Kota Provinsi Sulsel red) saat PSBB berlangsung patut kita apresiasi dan acunging jempol. Saya rasa Itu bagian dari wujud kepedulian dan rasa cinta terhadap rakyat” Sebut salah seorang sumber dari kalangan masyarakat, usai kebijakan tersebut diberitakan sejumlah media beberapa waktu lalu.
Waktu terus berputar, PSBB kota makasaar yang sedianya berlangsung 14 hari terhitung, mulai 24 April 2020, tinggal beberapa hari, namun bantuan sembako yang dinantikan rakyat belum juga tersalurkan, ada apa ? Pertanyaan ini masih terus menggelinding di balik penantian rakyat Sinjai khususnya yang ada di Makassar.
“Bagaimana dengan yang ini (Rencana penyaluran sembako kepada warga Sinjai di Makassar saat PSBB berlangsung) pak Bupati, apakah sudah dilaksanakan?” Tanya Al Ayubi Maulana Rabbi lewat Fb, disalah satu grub Fb, mengomentari salah satu pemberitaan media online yang memuat statement Andi Seto Gadhista Asapa terkait rencana penyaluran bantuan sembako bagi warga Sinjai yang ada di Makassar saat PSBB.
Masih dalam komentarnya, Al Ayyubi Maulana Rabbi, mengatakan menunggu realisasi penyaluran sembako tersebut. “Oke kita tunggu realisasinya sebelum pelaksanaan PSBB di Makassar berakhir” Komennya.
Andi Seto Gadhista Asapa, Bupati Sinjai, yang dikonfirmasi wartawan media ini seputar realisasi penyaluran sembako bagi warga Sinjai yang ada di Makassar, mengarahkan ke-Kesbangpol Sinjai.
“Untuk penyaluran bantuan sembako bagi warga Sinjai yang ada di Makassar selama PSBB kita ke-Kesbangpol” Sebutnya lewat pesan WhatsApp.
Sumber lainnya menyebutkan, penyaluran sembako untuk warga Sinjai yang ada di Makassar akan disalurkan minggu ini dengan jumlah penerima sesuai data Kesbangpol sekitar 265 paket.
“Minggu ini akan disalurkan pak dan data yang ada di Kesbang sebanyak 265 paket” Ungkap Irwan Syuaib, Kadis Infokom Kabupaten Sinjai, Selasa 5 Mei 2020.
Sementara, Plt. Kepala Kesbangpol Sinjai yang berusaha dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, terkait rencana penyaluran bantuan tersebut belum dibalas sampai berita ini ditayangkan.
Menarik ulur, sebelumnya ramai dimuat di media sosial, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai telah mendata jumlah warga Sinjai yang berada di Kota Makassar. Hal tersebut dilakukan menjelang diberlakukannya status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota Sulawesi Selatan tersebut.
Menurut Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa, pendataan dilakukan pihaknya untuk memastikan warga Sinjai yang berada di Kota Makassar dalam keadaan baik jika PSBB diberlakukan.
“Kami sudah mendata jumlah warga Sinjai yang berada di Makassar saat ini melalui Kesbangpol, apalagi dalam waktu dekat akan diterapkan PSBB disana dan kami berencana akan memberikan bantuan sembako kepada mereka,” kata Bupati Andi Seto, dilansir dari kabar.news.
Menurut Bupati Andi Seto, warga yang didata adalah mereka yang masih memiliki KTP berdomisili Sinjai, yang tinggal sementara di Kota Makassar.
Andi Seto berharap, warga Sinjai yang berada di Makassar selama pandemi Virus Corona ini. Untuk tidak berpindah tempat atau pulang kampung ke Sinjai. Mengingat Makassar merupakan episentrum penyebaran Corona atau wilayah paling banyak ditemukan kasus Covid-19 di Sulsel.
Untuk diketahui, PSBB sudah diterapkan di Kota Makassar mulai tanggal 24 April 2020 selama 14 hari. Keputusan ini dikeluarkan usai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyetujui pengajuan PSBB yang diajukan oleh pemerintah Provinsi Sulsel beberapa waktu yang lalu.
(MUH.YUSUF BURAERAH/MERPOS)